Abstract:
PT. XYZ adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi kain tenun/kain grey dan benang, namun
menghadapi masalah tingginya produk cacat dalam produksi kain grey. Penelitian ini bertujuan
memperbaiki proses produksi dengan metode Six Sigma untuk meningkatkan kualitas kain grey di PT.
XYZ. Jenis cacat yang ditemukan termasuk pakan miss, putus lusi, stopmark hitam, bintik pakan, stopmark
bolong, dan double full biasa. Data tahun 2023 menunjukkan rata-rata cacat sebesar 218.285 atau 12,87%,
melebihi toleransi 5%. Dengan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control),
penelitian ini berfokus mengurangi variasi dan cacat produk menggunakan statistik dan alat pemecahan
masalah. Pada tahap Define, dibuat diagram Critical To Quality (CTQ). Tahap Measure menunjukkan
proporsi reject turun dari 0,129 menjadi 0,044, nilai DPMO dari 21.448,73 menjadi 7271,30, dan tingkat
sigma meningkat dari 3,525 menjadi 3,994. Diagram pareto dan fishbone dan FMEA digunakan pada tahap
Analyze. Pada tahap Improve, digunakan Peta Kendali P, DPMO, dan pengukuran tingkat sigma.
Permasalahan utama yang perlu diatasi adalah cacat pakan miss, putus lusi, dan stopmark bolong dalam
proses produksi kain grey. Solusi diberikan pada tahap Improve dengan memperbaiki ketiga jenis cacat
tersebut. Pada tahap Control, dilakukan pengendalian berdasarkan usulan peneliti untuk memperbaiki
proses dari yang lama ke yang baru.