Abstract:
Perusahaan Rokok Putra Masa Depan merupakan industri manufaktur Indonesia yang bergerak di bidang
manufacturing yang memproduksi rokok serta menjadi perusahaan yang menjadi supplier rokok terbesar kepada
industri rokok di Indonesia. Komponen rokok yang di produksi oleh PR. Putra Masa Depan adalah rokok
Roekoen, Rmasa dan Alami. Kurangnya penerapan ergonomis terhadap postur tubuh pada produksi SKT dapat
mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja, terdapat banyak risiko ergonomi pada proses pembuatan
rokok seperti postur janggal, gerakan berulang, beban angkut berlebihan dan jam kerja yang panjang yang dapat
mengakibatkat musculoskeletal pada pekerja Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif melalui observasi
langsung terhadap seluruh aktifvitas kerja pembuatan rokok pada 3 bagian kerja mulai dari bagian pelintingan
rokok, pengecekan pelintingan rokok dan pengepakan rokok pada pekerja rokok. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan diketahui bahwa 100% pekerja rokok di signature kretek tangan mengalami keluhan
musculoskeletal, pekerja mengeluh nyeri dan pegel pada beberapa bagian tubuh setiap hari saat dan setelah
bekerja Pengukuran dan penilaian risiko ergonomi pada penelitian ini menggunakan metode workplace
ergonomic risk assessment(WERA) dan perbandingan REBA dan RULA metode penilaian tersebut menilai 4
indikator utama risiko ergonomi yaitu penilaian postur kerja, beban, durasi, dan frekuensi. Hasil dari penilitian
ini adalah dari 3 aktifvitas kerja pembuatan rokok diketahui bahwa menurut metode penilaian WERA, REBA
dan RULA terdapat 95,5% aktifvitas kerja yang dilakukan oleh pekerja rokok memiliki risiko ergonomic
sedang, dan 4,5% memiliki risiko ergonomi rendah, sedangkan dalam metode REBA dan RULA terdapat risiko
ergonomi tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti memberi saran untuk memodifikasi
beberapa landasan kerja, memperbaiki postur pada saat bekerja, mengurangi beban berlebihan dan
menyeimbangkan pengaturan waktu kerja dan istirahat.