| dc.description.abstract |
Pada sektor industri yang semakin kompetitif saat ini perusahaan harus berusaha untuk memenuhi dan
mempertahankan kebutuhan pelanggan. PT Jembo Cable Company Tbk merupakan sebuah perusahaan
manufaktur yang berfokus pada produksi kabel, salah satunya adalah produk NYM 2 x 1,5 mm yang dimana
didalam produksinya terdapat defect kabel benjol, kabel terkelupas, permukaan kasar, marking kabel, kabel
putus, isolasi tidak center, dan demage insulation. Untuk mengetahui faktor penyebab kecacatan produk
maka digunakan suatu analisis pengendalian kualitas produksi. Metode Six Sigma merupakan alat
pengendalian kualitas yang dapat mengukur tingkat kinerja sistem industri yang memungkinkan untuk
dilakukan tindakan perbaikan. Dalam implementasinya Six Sigma mempunyai langkah DMAIC (Define,
Measure, Analyze, dan Improve). Sedangkan metode FMEA (Failure Mode & Effect Analysis) digunakan
untuk mengidentifikasi potensi kegagalan dan nilai RPN. Berdasarkan hasil analyze menggunakan diagram
pareto didapatkan 3 jenis defect prioritas, yaitu defect kabel bejol 21%, defect kabel terkelupas 18%, dan
defect permukaan kasar 17%. Untuk mengetahui faktor penyebab defect tersebut dilakukan analisis
menggunakan fishbone diagram dengan sumber penyebab dari manusia, mesin, material, dan metode. Pada
pengolahan data FMEA didapatkan nilai rpn tertinggi pada defect kabel benjol yaitu kualitas material buruk,
pada defect kabel terkelupas yaitu mesin error dan pada defect permukaan kasar yaitu temperatur material
labil. Usulan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil RPN tertinggi untuk mengurangi kecacatan pada
produk yaitu menggunakan pelumas pada bagian nipple untuk menyisihkan die droll pada penyebab
material buruk, melakukan inspeksi & perbaikan mesin secara berkala pada penyebab mesin error, serta
melakukan pengecekan dan pengujian incoming material secara ketat pada penyebab temperatur labil. |
en_US |