dc.description.abstract |
Industri kimia berperan sangat penting dalam upaya peningkatan sektor perekonomian
dalam negeri dan mampu berkontribusi signifikan terhadap hasil perolehan devisa negara dari
impor bahan kimia, sehingga pemerintah terus berupaya mendorong pengembangan industri
kimia dalam negeri. Tujuan didirikan banyak pabrik kimia diharapkan dapat mengurangi
jumlah impor bahan kimia dari negara lain. Indonesia merupakan salah satu negara
berkembang sehingga perkembangan industri kimia sangat penting untuk mencapai struktur
ekonomi yang lebih kuat, mengurangi jumlah bahan kimia yang didatangkan dari negara lain,
meningkatkan kemampuan nasional untuk memenuhi kebutuhan bahan kimia dalam negeri,
dan membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal. Salah satu produk industri kimia yang
mempunyai angka kebutuhan yang tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri adalah gliserol
monostearat. Total penjualan gliserol monostearat global mencapai nilai USD 87 miliar pada
tahun 2022 dan diproyeksikan akan berkembang dengan Compound Annual Growth Rate
(CAGR) mencapai USD 97,8 miliar pada tahun 2026, tumbuh sekitar 6% dari 2024 hingga
2030. Industri food & beverages yang berkembang dan proses produksi berbasis emulsifier
ramah lingkungan gliserol monostearat diperkirakan akan mendorong pasar selama periode
perkiraan.
Pabrik ini direncanakan didirikan di daerah Gresik, Jawa Tengah dengan luas 36.000 m
2
dan kapasitas produksi sebesar 110.000 ton pertahun. Adapun pendiriannya dimulai pada awal
tahun 2025 dan akan mulai beroperasi pada tahun 2026. Proses yang digunakan pada pabrik
gliserol monostearat dari gliserol dan asam stearat ini adalah proses esterifikasi gliserol secara
langsung. Bahan baku gliserol, asam stearate, dan air di reaksikan dengan ratio 2:2,8:1 didalam
continuous stirred tank reactor pada kondisi 260ºC dan tekanan 11,9 atm untuk menghasilkan gliserol monostearat dengan konversi 94% terhadap gliserol. Diperlukan utilitas berupa air sebesar
164,539.10 kg/jam yang diperoleh dari Air Kawasan Industri JIIPE, listrik 106.90 kWh dari PT
PLN (Persero) UP3 Gresik dan bahan bakar sebesar 24258.93 liter/hari dari PT. Pertamina Patra
Niaga Gresik pada proses pembuatan gliserol monostearat ini.
Perusahaan ini berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dimana struktur organisasi yang
dipakai adalah garis dan staff. Perusahaan ini dipimpin oleh satu orang direktur utama dengan
jumlah karyawan sebanyak 110 orang. Dari hasil analisa ekonomi yang telah dilakukan, diperoleh:
1. Pembangunan pabrik akan dilakukan selama dua tahun yang dimulai pada awal tahun
2025, sehingga pabrik dapat beroperasi mulai tahun 2026.
Total Modal Investasi
: Rp2.225.353.408.636,76
- Modal Pribadi (76.38%)
: Rp1.699.731.670.237,11
- Pinjaman Bank (23.62%)
: Rp525.621.738.399,65
2. Suku bunga pertahun
: 8.00 %
3. Jangka waktu pinjaman
: 5 tahun (grace period 1 tahun)
4. Break Even Point (BEP) tahun pertama : 43.38 %
5. Internal Rate of Return (IRR)
: 37.97 %
6. Minimum Payback Period (MPP)
: 3 tahun 8 bulan 6 hari
Dari hasil analisa ekonomi di atas dan di tunjang dengan perekonomian Indonesia yang stabil
dan berkembang, maka pabrik gliserol monostearat dengan kapasitas 110.000 ton pertahun
layak untuk didirikan. |
en_US |