Abstract:
Lindi adalah limbah cair dari suatu tempat penimbunan sampah padat atau air rembesan
dari hasil dekomposisi sampah padat yang terakumulasi pada suatu timbunan sampah yang
mengandung sejumlah zat-zat kimia beracun, bakteri patogen, senyawa organik dan konstituen
lainnya yang terlarut dan tersuspensi di dalam tanah. Proses adanya lindi dapat terjadi karena
dua hal, yaitu cairan yang berasal dari sampah itu sendiri dan cairan yang berasal dari luar,
terutama dari air hujan yang jatuh ke lokasi penimbunan. Cairan tersebut kemudian akan
mengisi rongga-rongga pada sampah dan bila kapasitasnya sudah melebihi kapasitas tekanan
air dari sampah, maka cairan tersebut akan keluar sebagai cairan lindi. Hasil dari proses
tersebut, lindi biasanya mengandung bahan-bahan organik terlarut serta ion-ion anorganik
dalam konsentrasi tinggi.
Jumlah limbah baik yang bersumber dari industri maupun rumah tangga cenderung
meningkat. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah industri di Indonesia dan juga semakin
beragamnya produk-produk hasil industri yang dikonsumsi oleh rumah tangga yang sisanya
dibuang menjadi limbah. Jika limbah tersebut tidak ditangani dengan baik, limbah terebut akan
rentan untuk menurunkan kualitas lingkungan hidup di Indonesia. Dengan adanya pabrik
pengolahan limbah lindi ini, maka dapat megurangi resiko merusak lingkungan hidup di
Indonesia. Hasil treated water akan digunakan sebagai air untuk pencucian mobil atau truktruk
sampah.
Pengolahan limbah lindi ini menggunakan metode koagulasi-flokulasi yang bertujuan
untuk menghilangkan partikel-partikel organik maupun anorganik dalam limbah lindi.
Koagulan yang digunakan adalah Tawas Alum (Al2(SO4).12H2O) dengan dosis 3000 ppm dan
flokulan yang digunakan adalah poliakrilamida kation dengan dosis 14 ppm. Setelah metode
koagulasi-flokulasi, akan dilakukan metode AOP (Advanced Oxygen Process) yang bertujuan
untuk mendegradasi senyawa atau polutan yang terdapat dalam limbah dengan menggunakan
radikal bebas berupa OH• sebagai oksidator. Laju alir ozon yang digunakan untuk 1 m
limbah
adalah 250 g/jam. Rangkaian proses tersebut akan menghilangkan COD (Chemical Oxygen
Demand) yang terkandung dalam limbah lindi sebesar 99,2%.
3
Perusahaan ini berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dipimpin oleh seorang direktur
utama dengan jumlah karyawan 32 orang. Berdasarkan analisa kelayakan ekonomi yang
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perancangan pabrik pengolahan limbah lindi yang akan
didirikan ini layak (feasible).
Hasil analisa kelayakan ekonomi pabrik pengolahan limbah :
1. NCF PV pada bunga 10%
: 47 Miliar Rupiah
2. Minimum Payback Period (MPP) : 4 tahun 5 bulan 28 hari
3. Internal Rate of Return (IRR)
: 36%