Abstract:
Kalium dikromat (K2Cr2O7) adalah suatu pereaksi kimia anorganik yang umum, yang biasa digunakan sebagai agen pengoksidasi dalam berbagai aplikasi laboratorium dan industri. Kebutuhan kalium dikromat didalam negeri dan luar negeri cukup banyak setiap tahunnya, sedangkan penyediaan untuk kebutuhan dalam negeri masih dipenuhi dengan cara impor. Oleh karena itu pabrik kalium dikromat perlu didirikan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri sehingga dapat meningkatkan devisa negara dan membuka lapangan kerja baru pada penduduk di sekitar wilayah industri yang akan didirikan juga dapat mendorong berdirinya pabrik-pabrik baru yang menggunakan bahan baku kalium dikromat. Prarancangan pabrik kalium dikromat dari bahan baku batuan kromit dengan kapasitas 5.000 ton/tahun direncanakan akan didirikan di Kecamatan Barru, Sulawesi Selatan pada tahun 2024. Pabrik ini direncanakan akan beroperasi dalam 24 jam sehari selama 330 hari dalam setahun. Kebutuhan bahan baku untuk memenuhi target produk yang dihasilkan adalah batuan kromit sebanyak 1118,51 kg/jam, kalium hidroksida sebanyak 963,41 kg/jam, oksigen sebanyak 411,52 kg/jam, asam nitrat sebanyak 1206,02, dan kalium dikromat sebanyak 87,96 kg/jam. Proses produksi yang digunakan mengacu kepada patent no CN11623306C dengan melalui tiga tahapan proses yaitu persiapan bahan baku, pembentukan produk dan pemurnian. Batuan kromit yang digunakan diperoleh dari sumber daya alam yang kemudian di crusher dan di ball mill, proses produksi dengan mencampurkan kalium hidroksida dan oksigen proses dilakukan pada kondisi operasi dengan suhu 220°C dan tekanan 2 atm di dalam reaktor CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor) reaksi berlangsung secara eksotermis dengan waktu tinggal 5 jam. Kemudian produk di bawa ke tangki intermediate untuk menampung keluaran reaktor dan pendinginan, selanjutnya akan dimasukkan ke dalam filter press dan terjadi penyaringan antara padatan dan cairan. Setelah proses pembuatan kemudian dilakukan proses pemurnian yang berlangsung pada dryer yang dioperasikan dengan suhu udara kering 60°C dan tekanan 1 atm. Sehingga diperoleh produk kalium dikromat (K2Cr2O7) dengan kemurnian 99,28% dan kalium nitrat (KNO3) sebesar 0,72%. Analisa ekonomi dari pabrik kalium dikromat menunjukkan jumlah fixed capital investment sebesar Rp150.597.093.782, working capital investment sebesar Rp36.049.723.077. Break even point pada tahun ke 3 sebesar 44,80%, Minimum Payback Periode (MPP) selama 4 tahun 6 bulan, dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 29,727%. Maka berdasarkan analisa ekonomi tersebut dapat disimpulkan bahwa pabrik Kalium Dikromat dari batuan kromit, kalium hidroksida dan oksigen dengan kapasitas 5.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.