Abstract:
Indonesia merupakan negara dengan konsumsi kertas sebesar 13 juta ton/tahun.
Konsumsi kertas setiap tahunnya terus mengalami kenaikan. Dalam proses memproduksi
kertas digunakan bahan baku pati, pati yang digunakan merupakan pati yang sudah
dimodifikasi. Salah satu pati termodifikasi adalah pati teroksidasi (oxidized starch). Dengan
kebutuhan kertas yang begitu besar dan belum adanya pabrik pati teroksidasi di Indonesia,
maka pabrik ini dapat dipertimbangkan untuk didirikan.
Pabrik ini direncanakan didirikan di daerah Bandar Lampung, Lampung dengan
kapasitas produksi 200.000 ton pertahun. Adapun pendiriannya dimulai pada awal tahun 2023
dan akan mulai beroperasi pada awal 2024. Proses yang digunakan pada pabrik pati
teroksidasi ini adalah proses oksidasi pati menggunakan oksidator natrium hipoklorit (Journal
of Chemistry, Vol. 47 (3), P. 393-396). Bahan baku cassava starch direaksikan didalam
reactor CSTR untuk menghasilkan pati teroksidasi pada kondisi 35
o
C dan tekanan 1 atm.
Produk kemudian dipisahkan dengan pengotornya menggunakan rotary drum vacuum filter.
Kemudian di keringkan menggunakan dryer dengan yield sebesar 99,4%. Utilitas berupa air
57,602 ribu m
3
/tahun diperoleh dari PDAM, listrik 542,1178 kW diperoleh dari Perusahaan
Listrik Negara (PLN) dan bahan bakar jenis solar sebesar 14.656,6086 liter/hari.
Perusahaan ini berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dimana struktur organisasi
yang dipakai adalah garis dan staf. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur dengan
jumlah karyawan 136 orang. Dari hasil Analisa ekonomi yang dilakukan, diperoleh :
1. Pembangunan konstruksi dan instalasi pabrik dilakukan selama satu tahun sehingga
pabrik dapat beroperasi mulai tahun 2024.
2. Total Modal Investasi (TCI)
: Rp. 968,62 M
- Modal sendiri (77,4%)
: Rp. 750,58 M
- Pinjaman bank (22,6%)
: Rp. 218,04 M
3. Suku bunga pertahun
: 8,00%
4. Jangka waktu pinjam
: 5 tahun (grace period 1 tahun)
5. Break Even Point (BEP) tahun pertama
: 35,66 %
6. Internal Rate of Return (IRR)
: 47,63 %
7. Minimum Payback Period (MPP)
: 2 tahun 10 bulan
Dari hasil Analisa ekonomi di atas dan jika di tunjang dengan perekonomian Indonesia
yang stabil, maka pabrik pati teroksidasi dengan kapasitas 200.000 ton pertahun layak
(feasible) untuk didirikan.