Abstract:
Etilen merupakan bahan baku utama dalam industri petrokimia yang memiliki peran
krusial dalam pertumbuhan ekonomi. Indonesia sebagai negara berkembang terus berupaya
meningkatkan sektor industrinya, terutama industri kimia. Meskipun Indonesia memiliki
potensi besar dalam produksi etilen, namun ketergantungan pada impor masih tinggi.
Pengembangan produksi etilen di Indonesia melalui proses dehidrasi etanol memiliki potensi
yang besar. Proses ini dinilai lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan proses
konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil. Dengan membangun pabrik etilen berbasis
dehidrasi etanol di Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor,
menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan nilai tambah dari produk dalam negeri. Pabrik
etilen akan didirikan pada awal tahun 2026 dengan kapasitas 123.000 Ton/ Tahun di Kabupaten
Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah dan diharapkan akan memulai produksi pada tahun 2027.
Proses pembentukan etilen dilakukan dalam Reaktor fixed bed multitube dengan bahan
baku etanol dan katalis ZSM-5 Zeolite. Pada reaktor ini reaksi berlangsung pada fase gas secara
endotermis pada suhu 430
o
C dan tekanan 9 atm, sehingga untuk menjaga suhu reaksi digunakan
suplai pemanas berupa steam superheated. Proses dehidrasi etanol menghasilkan konversi etilen
sebesar 99,98%. Pabrik etilen ini membutuhkan utilitas berupa air sebanyak 119.431 kilogram
per jam yang diperoleh dari pengolahan air bersih Sungai Bengawan Solo, daya listrik sebesar
65,93 kilowatt-jam dari PT. PLN (Persero), serta bahan bakar solar sebanyak 13.391 liter per
hari yang disuplai oleh PT. Pertamina. Perusahaan ini merupakan perseroan terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang direktur
utama dan memiliki jumlah karyawan sebanyak 157 orang. Dari hasil analisa ekonomi yang
dilakukan, diperoleh :
a Total Modal Investasi
= Rp 8.936.743.779.980
• Modal Sendiri (94,51%)
= Rp 8.446.136.696.914
• Pinjaman Bank (5,49%)
= Rp 490.607.083.066
b. Suku Bunga Pertahun
= 8%
c. Jangka Waktu Pinjaman
= 5 tahun
d. BEP (Break Even Point)
= 31,12%
e. NCFPV (Net Cash Flow at Present Value) = Rp 2.204.768.168.578
f. IRR (Internal Rate of Return)
= 24,80 %
g. MPP (Minimum Payback Period)
= 5 tahun 1 bulan 8 hari
Berdasarkan hasil analisa ekonomi diatas, maka pabrik etilen dengan kapasitas 123.000
ton per tahun layak untuk didirikan.