dc.description.abstract |
Nilam merupakan salah satu komoditi penghasil minyak atsiri yang terpenting di
Indonesia. Minyak nilam ini menjadi primadona di Indonesia. Dipasaran minyak atsiri dunia,
mutu minyak nilam Indonesia dikenal paling baik dan menguasai pangsa pasar dunia sebesar
90%.Beberapa jenis nilam yang banyak dikembangkan di Indonesia diantaranya varietas
tapak tuan, varietas sidikalang, varietas lhoksumawe dan varietas Pachoullina 1, dan 2 yang
di kembangkan oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro). (Dinas
Perkebunan Indonesia, 2023).
Pabrik Minyak Nilam ini direncanakan akan beroperasi pada tahun 2027 dan didirikan
didaerah pasaman barat provinsi Sumatera Barat. Pabrik akan memproduksi minyak nilam
dengan kapasitas 400 ton/tahun. Bahan baku yang digunakan adalah daun dan tangkai nilam
dengan perbandingan 90% daun nilam dan 10% tangkai nilam.
Proses yang digunakan adalah proses steam destilation dengan teknik hidrodifusi. Hal
ini dikarnkan proses tersebut memiliki tingkat efisiensi serta keamanan proses yang paling
baik jika dibandingkan dengan kedua proses lain. Selain itu, metode tersebut tidak
memerlukan penambahan bahan kimia lain (hanya dengan air). Dari segi lingkungan, proses
steam destilation dengan teknik hidrodifusi memiliki keunggulan yaitu tidak menghasilkan
limbah yang berbahaya bagi lingkungan, namun limbah yang di hasilkan dapat dimanfaatkan
kembali sebagai pupuk bagi tanaman nilam, sehingga tidak memerlukan pengolahan limbah
lebih lanjut.
Proses penyulingan minyak nilam dilakukan dengan cara merajang daun dan tangkai
nilam menjadi ukuran 5 cm dengan menggunakan Rotary Cutter, kemudian daun dan tangkai
nilam tersebut masukan kedalam Rotary Dryer untuk dilakukan proses pengurangan kadar air
hingga 12 %. Selanjutnya daun dan tangkai nilam yang sudah dikeringkan akan dilakukan penyulingan dengan menggunakan distilator uap selama ± 7,5 jam. Kemudian diperoleh
produk keluaran destilator berupa uap air yang mengandung minyak nilam. Keluaran
destilator ini akan dikondensasi dengan menggunakan Condensor Subcooler, sehingga
terbentuk dua lapisan yaitu lapisan air dan lapisan minyak. Kedua lapisan ini akan dilakukan
pemisahan berdasarkan perbedaan berat jenis dengan menggunakan alat Decanter atau
Gravity Separator . Pada Proses ini menghasilkan minyak nilam dengan kandungan patchouli
alcohol sebesar 29,66% (belum memenuhi SNI 06-2385-2006, spesifikasi minimum untuk
patchouli alcohol adalah minimum 30%). Maka dari itu perlu dilakukan proses pemurnian
untuk meningkatkan kadar patchouli alcohol. Proses pemurnian dilakukan dengan
menggunakan bantuan bentonite. Kadar patchouli alcohol setelah dilakukan pemurnian
mengalami peningkatan menjadi 32,818 % ( sesuai dengan spesifikasi SNI 06-2385-2006).
Bentuk badan perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas (PT). dengan jumlah
karyawan sebanyak 130 karyawan. Pabrik ini akan beroperasi 330 hari pertahun. Dari hasil
analisa ekonomi diperoleh data sebagai berikut :
a. Total Modal Investasi
: Rp261.000.000.000
• Modal sendiri
: Rp163.000.000.000
• Pinjaman Bank
: Rp98.000.000.000
b. BEP (Break Even Point) pada tahun ke-3 : 48,35 %
c. IRR (Internal Rate of Investment)
: 59,45 %
d. MPP (Minimum Payback Period)
: 2 Tahun 1 Bulan 19 hari
e. NCFPV (Net Cash Flow Present Value)
: Rp1.900.000.000.000 (bernilai positif)
Berdasarkan hasil analisa ekonomi diatas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa pabrik minyak
nilam yang akan didikan ini layak untuk didirikan. |
en_US |