Abstract:
Glyceryl Trinitrate adalah bahan peledak tingkat tinggi yang biasa dipakai sebagai
bahan peledak di dalam dinamit dan propelan jenis double base. Selain itu Glyceryl Trinitrate
juga dapat digunakan dalam bidang farmasi sebagai obat untuk meredakan rasa sakit dan
mengurangi frekuensi serangan angina pektoris. Data menyebutkan, pada tahun 2023 Indonesia
masih mengimpor Glyceryl Trinitrate sebanyak 10,061 ton/tahun dan ekspor sebanyak 483,89
ton/tahun, sedangkan permintaan untuk Glyceryl Trinitrate di Indonesia mencapai angka
13.518 ton/tahun. Dengan pertimbangan peluang pasar pada tahun 2026 sebesar 13.952
ton/tahun dan belum adanya pabrik yang memproduksi Glyceryl Trinitrate di Indonesia maka
ditentukan kapasitas pabrik Glyceryl Trinitrate sebesar 12.500 ton/tahun (90% dari peluang
pasar). Produksi Glyceryl Trinitrate dibuat menggunakan beberapa bahan yaitu gliserol, asam
nitrat dan asam sulfat. Lokasi pendirian pabrik di Kawasan Industri Internasional Karawang
yang berdekatan dengan salah satu lokasi pengiriman produk yaitu PT. Dahana. Produk
Glyceryl Trinitrate dibuat dengan mereaksikan gliserol dan asam nitrat dengan bantuan katalis
asam sulfat menggunakan reaktor CSTR (R-01). Hasil reaksi dari reaktor 1 direaksikan kembali
dengan natrium karbonat menggunakan reaktor CSTR (R-02) untuk menghilangkan asam sisa.
Kemudian pemisahan dilakukan menggunakan alat decanter (DC-01) untuk mendapatkan
produk murni Glyceryl Trinitrate. Dari hasil analisa kelayakan ekonomipabrik ini
membutuhkan Fixed Capital Investment (FCI) sebesar Rp.834.291.501.367 dan Working
Capital Investment (WCI) sebesar Rp.228.046.569.172 sehingga didapat nilai IRR sebesar
24,53%, dengan jumlah Net Cash Flow at Present Value sejumlah Rp.1.210.846.219.448.
Diperkirakan MPP terjadi setelah 5 tahun 11 bulan 19 hari. Dengan hasil analisa tersebut dapat
disimpulkan bahwa pabrik Glyceryl Trinitrate layak untuk didirikan.
