dc.description.abstract |
Dalam menghadapi era globalisasi yang menuntut persaingan ketat pada
bidang industri, khususnya menjelang persaingan pasar bebas tahun 2003,
perusahaan industri manufakuur dituntut untuk dapat menghasilkan suatu produk
yang dapat diterima oleh masyarakat sebagai konsumen. Pada umumnya konsumen
akan memilih produk dengan mutu atau kualitas yang sesuai dengan harga yang
ditawarkan.
Salah satu cara untuk mcnjaga kepercayaan konsumen akan mutu dan
kualitas maka perlu adanya suatu pengendalian kualitas yang baik terhadzp produk
yang dihasilkan agar konsumen dapat menerima produk dari industri manufaktur
tersebut yang memiliki mutu atau kualitas yang terjamin.
PT_ X yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam industri
menufaktur dengan produk yang dihasilkan adalah barang-barang pecah bclah seperti
gelas, mangkok, piring dan lain-lain berusaha untuk bertahan dalam persaingan
industri yang ketat dengan hasil produk yang sama dan hat ini menuntut perusahaan
untuk tetap menjaga kualitas proauk yang dihasilkan. Sering kali terjadi
penyimpangan-penyimpangan atau cacat yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
ada. Oleh karena itu perlu adanya satu tindakan yang nyata untuk memperbaiki
kcadaan ini
Pada saat ini perusahaan sudah memiliki alat pengendali kualitas sehingga
sudah dapat diketahui cacat yang terjadi, akan tetapi apakah alat pengendali kaalitas
yang digunakan perusahaan tersebut sudah optimal atau belum. Untuk keperluan
tersebut penlis berusaha memecahkan masalah pengendalian kualitas ini dengan
melakukan penelitian dan analisa terhadap karakteristik cacat yang terjadi dan disini
produk yang diteliti penulis adalah produk mangkok yang dianggap cukup banyak
terjadi penyimpangan. Disini penulis menggunakan sistem Statistical Process Control
(SPC) dengan memakai 3 alat pengendali kualitas sebagai dasar analisa dalam pcngendalian kualitas, tiga alat tersebut adalah Bagan Kendali p, Diagram Pareto dan
Diagram Sebab-Akibat.
Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data serta menganiisa maka
penulis mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya pen;endalian kualitas di PT. X
sudah cukup baik dan penyebab banyaknya cacat pada produk mangkok dapat dilihat
dari diagram scbab-akibat yang menunjukkan bahwa faktor sumber daya manusia
yang langsung berinteraksi dengan produk sangat berperan besar dalam suatu
industri dan apabila ada sedikit kesalahan dalam faktor SDM ini maka mutu atau
kualitas produk akan terjadi penyimpangan atau cacat dan hal inilah yang senarusnya
dihindari, tidak hanya untuk PT. X in saja tetapi untuk semua industri manufaktur
agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen. |
en_US |