dc.description.abstract |
Turkey Red Oil merupakan jenis minyak sintesis yang menjadi bahan baku diberbagai
jenis industri salah satunya industri kain batik, dalam industri batik untuk memudahkan proses
pewarnaan. Turkey Red Oil ini belum diproduksi di Indonesia dan masih mengandalkan sektor
impor dalam memenuhi kebutuhannya. Konsumsi Turkey Red Oil di Indonesia diproyeksikan
mencapai 11.659,19 ton hingga tahun 2026.
Pabrik Turkey Red Oil ini dirancang dengan kapasitas 10.000 ton per tahun. Bahan
baku yang digunakan pada Turkey Red Oil yaitu Castor Oil, NaOH, H2SO4, dan
Ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA). Pabrik ini direncanakan untuk dibangun di Kawasan
Industri Wijayakusuma, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengah
merupakan kawasan industri batik terbesar di Indonesia dengan 404 pelaku industri batik,
pemilihan lokasi pabrik berdasarkan analisa kebutuhan Turkey Red Oil sebagai bahan baku
pada industri batik sehingga mempermudah distribusi produk.
Proses pada pabrik Turkey Red Oil ini diawali dengan menggunakan CSTR untuk
XIV
menghidrolisis secara basa Castor Oil dengan NaOH untuk memisahkan Trigliserida,
terbentuk Gliserol dan asam lemak bebas yang terdiri dari Tricinolein, Linoleic Acid, dan Oleic
Acid dipisahkan dengan menggunakan Decanter Centrifuge, selanjutnya asam lemak bebas
dialirkan menuju CSTR untuk disulfonasi menggunakan H2SO4 dengan menambahkan EDTA
sebagai katalis, Reaksi sulfonasi terjadi selama 3 jam. Pabrik ini memerlukan unit utilitas berupa air, listrik dan bahan bakar. Kebutuhan air
berasal dari Sungai Banjir Kanal Barat meliputi 185,04 m
3
/jam saat start-up, dan 180,32 m
3
/jam
saat kontinyu. Kebutuhan listrik berasal dari PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) JATENG
dan DIY mencapai 14115,283 KW/hari. Kebutuhan bahan bakar solar berasal dari PT
Pertamina Cilacap sebesar 0,60 m
3
/hari.
Perusahaan ini berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dimana Struktur organisasi
yang dipakai adalah garis dan staf. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur utama dengan
jumlah karyawan 112 orang. Dari hasil analisa ekonomi diperoleh.
1. Total Capital Investment
= Rp. 1,192 Triliun
2. Pinjaman bank
= Rp. 450 Miliar
Suku bunga
= 10%
Periode pinjaman
= 10 tahun
3. Break Even Point tahun pertama
= 40%
4. Minimum payment periode
= 3 tahun 10 bulan
5. Internal Rate of Return
= 40,1%
Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan, dapat disimpulkan pabrik Turkey Red Oil ini
layak untuk didirikan (feasible). |
en_US |