Abstract:
Etil maltol adalah senyawa organik yang dibuat secara sintetis yang biasa digunakan
sebagai penyedap dalam industri penganan, tembakau, rokok, dan wewangian. Etil maltol
dan maltol merupakan turunan gamma pyrone yang memainkan peran kunci dalam industri
makanan dan wewangian karena permintaan keduanya meningkat dari hari ke hari. Etil
maltol dibuat secara sintetis dengan karakteristik sebagai senyawa beraroma wangi dan mirip
dengan maltol, tetapi gugus metil pada maltol diganti menjadi gugus etil.
Karena penggunaannya yang sedikit dalam suatu proses, etil maltol yang digunakan
di Indonesia masih diperoleh dengan cara impor dari negara lain. Sampai sekarang ini, belum
ada perusahaan yang memproduksi etil maltol di Indonesia. Untuk mengurangi
ketergantungan impor dari negara lain dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, pabrik
produksi etil maltol perlu didirikan di Indonesia.
Etil maltol memiliki kepentingan komersial di pasar global, oleh karena itu metode
ekstraksi dan sintesis yang berbeda digunakan dan dilaporkan dalam beberapa tahun
terakhir. Etil maltol dapat dibuat dari berbagai metode sintesis, yaitu dari bahan baku furfuril
alkohol, asam kojik, asam piromekonik. Salah satu metode sintesis yang umum digunakan
yaitu dengan metode Furfural. Pada metode ini, alkohol etil furfural akan melalui proses
klorinasi yang menghasilkan 4-chloro-6-hydroxy-2-etil-2H-pyran-3(6H)-one, yang nantinya
dikonversi sehingga menghasilkan etil maltol.
Metode sintesis etil maltol yang digunakan pada proses ini diklaim menghasilkan
yield lebih dari 85% dan kemurnian lebih dari 90%. Tahapan reaksi yang terjadi yaitu reaksi
adisi-substitusi menggunakan reagen grignard, reaksi klorinasi menggunakan klorin, dan reaksi hidrolisis pada proses pemanasan. Proses teknik dari metode sintesis etil maltol dari
furfural ini dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu masuknya klorin ke dalam proses reaksi untuk
melakukan proses oksidasi reaksi, proses penguapan pelarut, serta kristalisasi dan
rekristalisasi untuk mendapatkan etil maltol padat berbentuk jarum yang berwarna putih.
Pabrik yang akan didirikan berlokasi di Kawasan Industri SIER, Surabaya dengan
jumlah karyawan sebanyak 167 orang. Kebutuhan air yang diperlukan untuk start- up
sebanyak 228.300 kg/jam sedangkan untuk continue sebanyak 48.800 kg/jam dengan
menggunakan sumber air yang sudah disediakan oleh Kawasan Industri SIER. Refrigerant
berupa ammonia cair diperlukan sebanyak 9.700 kg/jam, sedangkan listrik 772 kWH dan
bahan bakar solar sebanyak 18.000 liter.
Hasil analisa ekonomi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Total Modal Investasi
= Rp 1.740.060.000.000
• Modal sendiri (70,4%)
= Rp 1.224.823.000.000
• Pinjaman Bank (29,6%)
= Rp 515.235.000.000
b. Suku bunga pertahun
= 10,00%
c. Jangka waktu pinjaman
= 5 tahun
d. BEP (Break even Point)
= 27,01%
e. NCFPV (Net Cash Flow at Present Value) = Rp 3.378.171.000.000
f. IRR (Internal Rate of Return)
= 37,00%
g. MPP (Minimum Payback Period)
= 4 tahun 0 bulan
Jadi, berdasarkan hasil analisa ekonomi, pabrik yang akan didirikan layak (feasible).