Abstract:
Vanilin (C8H8O3) merupakan produk hasil reaksi Alkalinisasi, Oksidasi, dan Netralisasi dimana
Isoeugenol diubah menjadi garam Na-Isoeugenolat dan dioksidasi membentuk Garam Vanilin
(Na-Vanilat) yang kemudian dinetralkan menjadi Vanilin. Melihat kondisi di masa mendatang,
produk ini akan sangat dibutuhkan oleh industri pangan di Indonesia yang selalu meningkat
beriringan dengan laju penduduk Indonesia. Pabrik Vanilin diharapkan akan berdiri dan mulai
beroperasi pada tahun 2023 dengan kapasitas 300 Ton/ Tahun di Cikarang, Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat. Pada Pabrik Vanilin ini dilakukan Proses Alkalinasi di dalam reaktor Continuous
Stirred Reactor (CSTR) dengan mereaksikan campuran Isoeugenol dan air dengan larutan
NaOH menjadi Na-Isoeugenolat pada kondisi 90⁰C dan 1 atm. Selanjutnya Na-Isoeugenolat
direaksikan dengan Nitrobenzen menjadi Na-Vanilat, gas Asetaldehida, dan Azobenzen melalui
proses Oksidasi di dalam reaktor CSTR dengan kondisi 105⁰C dan 1 atm. Lalu Na-Vanilat akan
dinetralkan melalui Proses Netralisasi dengan HCl sehingga menjadi Vanilin di dalam CSTR
berkondisi 50⁰C dan 1 atm. Kebutuhan sarana penunjang antara lain, kebutuhan steam 748,8562
kg/jam, air pendingin 16.461,3677 kg/jam, air domestik 638,0589 kg/jam, bahan bakar solar
1.400,5367 L/hari, dan listrik sebesar 2.420,8590 kWH. Bentuk badan hukum dari perusahaan
ini adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi yang dipakai adalah sistem Line
and Staff. Perusahaan dipimpin oleh dewan direksi yang membawahi 119 orang karyawan.
Karyawan bekerja sesuai dengan jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan karyawan nonshift.
Pabrik
ini
beroperasi
selama 330
hari
dalam
24
jam.
Hasil
analisa
ekonomi
yang
telah
dilakukan
adalah
sebagai
berikut:
1.
Akumulasi
NCF@PV
dengan
bunga
10%
Judul
= Rp 347.989.091.123,00
2. MPP (Minimal Payback Periode)
= 3 tahun, 8 bulan, 25 hari
3. IRR (Internal Rate of Invesment)
= 39,28%
Berdasarkan hasil analisa ekonomi yang dilakukan maka dapat ditetapkan bahwa Vanilin layak
untuk didirikan.
