Abstract:
Telur merupakan bahan makanan yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia sehingga permintaan telur pasti selalu ada dan bersifat fluktuatif. Pengelolaan
bisnis telur sangat dipengaruhi oleh permintaan telur dari konsumen sehingga usaha
dagang Gerobak Telur ini harus mampu mengelola permintaan secara tepat supaya tidak
terjadi kekurangan persediaan ataupun kelebihan persediaan. Pengelolaan permintaan
salah satunya dilakukan dengan metode peramalan yang tepat. Pada penelitian ini dibuat
sistem peramalan penjualan telur dengan metode moving average periode 2 bulan yang
bertujuan untuk mengetahui hasil penjualan telur pada periode 1 bulan yang akan datang.
Untuk mengetahui presentase kesalahan peramalan menggunakan Mean Absolute
Percentage Error. Data yang digunakan yaitu data penjualan telur bulan Mei 2020 hingga
Februari 2022. Hasil peramalan penjualan pada bulan Maret 2022 untuk telur negeri
sejumlah 8,816.5 Kg dengan nilai MAPE sebesar 6,91%, untuk telur kampung sejumlah
21.807 butir dengan nilai MAPE sebesar 9,67%.