dc.description.abstract |
Perkembangan industri makanan dan minuman (mamin) di Indonesia pada saat ini berkembang
cukup pesat, pertumbuhannya mencapai dua persen setiap tahunnya. Industri mamin hampir
tidak dipengaruhi oleh dampak pandemik yang sedang berlangsung hampir di seluruh
permukaan dunia. Salah satu jenis industri mamin yang tumbuh dengan pesat adalah industri
makanan Coklat. Dengan pertumbuhan yang relatif besar ini, secara langsung akan berdampak
pada kenaikan kebutuhan bahan pendukung, salah satunya adalah gliserol monostearat (GMS)
sebagai bahan emulsifier pada coklat. Pemakaian GMS pada coklat sebesar 5 % untuk setiap
kilogram coklat. Pabrik GMS berkapasitas 10.000 ton pertahun ini direncanakan akan didirikan
di Kawasan Industri Gresik Jawa Timur dan akan didirikan pada tahun 2025 dan akan
berproduksi pada tahun 2026, dengan mempergunakan bahan baku utama asam stearat dan
gliserol yang dipasok oleh PT Wilmar Nabati. GMS diproduksi melalui reaksi esterifikasi pada
suhu 250°C dan 3,4 atm dengan besar konversi 90%. Menggunakan Reaktor CSTR dengan
kondisi suhu 250 c dan tekanan 3,4 atm, dan tahap pemurnian yaitu tahap flush drum, netralizer,
decanter, kristalizer, dan rotary dry.Kebutuhan air sebesar 649,361 kg/per jam dipasok dari air
kawasan industri, listrik dipasok dari PLN sebesar 1.328 kWh, bahan bakar berupa solar sebesar
3.863 L/per hari, Dowtherm Q sebesar 10.213 kg/hari. Perusahaan ini berbadan hukum
perseroan terbatas (PT) dimana struktur organisasi yang dipakai adalah garis dan staf.
Perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur urama dengan jumlah karyawan 173 orang. |
en_US |