dc.description.abstract |
Setiap kegiatan perdagangan tidak dapat terlepas dari masalah
persediaan barang. Tanpa adanya persediaan perusahaan akan
dhadapkan pada resiko tidak dapat memenuhi permintaan dari
konsumen pada suatu waktu.
Olch karena itu, diperlukan suatu sistem pengendalian persediaan yang
sesuai dengan keadaan perusahaan.
P.T. Interdelta sebagai distributor tunggal untuk memasarkan
barang-barang produksi Kodak di Indonesia, mengelola beribu-ribu jenis
barang ( item ) sehingga untuk memeriksa keadaan persediaan dari
barang-barang tersebut akan membutuhkan banyak waktu dan tenaga
kerja.
Pada umumnya sistem pengendalian persediaan selalu dikaitkan
dengan dua pertanyaan yang pokok, yaitu :
I. bila mana perlu diadakan penambahan persediaan, dan
2. berapa banyak penambahan persediaan diperlukan.
Sistem pengendalian persediaan yang dipakai dalam pemecahan
persoalan, dikenal dengan nama Scientific Inventory Management yang
dalam pelaksanaannya menggunakan bantuan komputer untuk perhitungan sehingga keadaan dari persediaan barang-barang dapat
diawasi dengan mudah dan cepat.
Secara keseluruhan, sistem pengendalian persediaan ini dibagi menjadi
tiga subsistem, yaitu :
I. Subsistem perhitungan titi.k kendali.
2. Subsistem penambahan persediaan secara otomatis.
3. Subsistem pelaporan.
Dari hasil analisa dan perhitungan, didapatkan bahwa dari 15
jenis barang yang diambil sebagai contoh dalam perhitungan, terdapat
jenis barang yang tingkatan Total Stock nya berada dibawah Reorder
Point sehingga dianjurkan sejumlah penambahan persediaan.
Agar pelaksanaan komputerisasi ini dapat berjalan dengan baik,
diperlukan suatu sistem dan prosedur yang mencakup keseluruhan
proses yang ada dalam perusahaan sehubungan dengan usahanya untuk
mengendalikan persediaan ini. |
en_US |