PRA-RANCANGAN PABRIK SILIKON DIOKSIDA DARI ABU BOILER PEMBAKARAN CANGKANG KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN

Abstract

Dengan dirancangnya pabrik Silikon Dioksida ini akan memberikan prospek yang sangat baik untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri yang dibutuhkan sebagai bahan baku atau bahan aditif pada industri ban, cat, kaca, baja, kosmetik, dan lain – lain. dan dapat mengurangi total nilai impor bahan Silikon Dioksida dari luar negeri masih cukup tinggi dengan data rata-rata impor yang didapat dari data BPS dan Comtrade sebesar 61.449 per tahun nya. Sedangkan produksi dalam negeri terbesar hanya dari PT Crosfield Indonesia hanya dapat mencukupi 10.000 per tahun nya. Pabrik Silikon Dioksida ini direncanakan akan didirikan di Kawasan Industri di Kumantan, Kec. Bangkinang, Kabupaten Kampar, Pekanbaru, Riau pada tahun 2023 dan dapat beroperasi pada tahun 2025, dengan bahan baku utama Abu boiler hasil pembakaran cangkang kelapa sawit yang di suplai PT Sumber Jaya Indahnusa dan beberapa tengkulak yang ada di sekitar pekanbaru dan sekitarnya. Dan juga bahan pendukung lainnya yakni NaOH yang di suplai dari PT Indo Wang Universal yang dekat juga dengan lokasi pabrik yang akan didirikan. Pabrik ini akan dioperasikan selama 298 hari dengan kapasitas 10.000 ton/tahun dengan jumlah karyawan sebanyak 80 orang. Proses pembentukan produk Silikon Dioksida terjadi diawali dengan abu cangkang kelapa sawit yang direaksikan dengan NaOH di dalam reaktor (R-01) pada suhu 105°C, kemudian produk direaksikan dengan CO2 dalam reaktor bubble (R-02) dengan suhu 30°C pada tekanan 1,97 atm, lalu diproses lanjutan sehingga menghasilkan produk dengan kemurnian 97,78% sesuai dengan kebutuhan pasar. Analisa kelayakan pendirian pabrik menggunakan analisa ekonomi dengan total modal investasi sebesar Rp 151.082.491.185, nilai titik impas (BEP) berada pada 52,37%, dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 33,16%, dan Minimum Payback Period (MPP) selama 3 tahun 8 bulan, serta nilai Net Cash Flow Present Value (NCFPV) pada bunga bank sebesar 8%, yaitu Rp. 537.349.142.918 (positif). Sehingga berdasarkan analisa ekonomi diperoleh Pra-Rancangan Pabrik Silikon Dioksida layak didirikan.