Abstract:
Material Low Alloy (A)/ baja chromium paduan rendah adalah bahan yang digunakan untuk
pembuatan teeth bucket, komponen dari alat berat seperti exkavator hasil produksi dari PT. Komatsu
Indonesia. Sesuai dengan letak dan fungsi dari teeth bucket, yaitu sebagai penggaruk pemecah lapisan
tanah dan batuan, maka ketahanan impak dan aus yang tinggi menjadi sifat material yang wajib
dipenuhi. Didukung juga oleh sifat-sifat material seperti kekerasan, yield strength, tensile strength,
elongation, reduction area. Dan sifat-sifat material dari teeth bucket tersebut sebagian besar
dipengaruhi proses heat treatment setelah quenching, yaitu proses temper. Di PT. Komatsu Indonesia
proses perlakuan panas meliputi Normalizing (950 - 970°C, 2-4 jam) + (Quenching 900 - 930°C, 1-2
jam) + Tempering (180°C-225°C, 4-6 jam) namun secara sifat mekanik material belum didapatkan
hasil maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan pengaruh variasi
temperatur tempering pada rentang temperatur 180 - 225°C untuk perlakuan panas QuenchingTempering Tempering (QTT) terhadap struktur mikro dan sifat mekanik material Low Alloy (A)/baja
chromium paduan rendah. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian magnetic particle test,
kekerasan, tarik, impak dan struktur mikro. Berdasarkan hasil pengujian Kesimpulan yang didapatkan
dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Pada hasil pengecekan mikrostruktur as Quenching
didapatkan penbentukan Martensite & sisa austenite. Dimana setelah dilakukan variasi tempering
T1(180°C), T2(195°C),T3(210°C), dan T4(225°C) menunjukkan adanya perubahan mikrostruktur
martensite temper dan sisa austenite yang lebih sedikit. Pada pengujian destruktif menunjukkan
beberapa hasil:
a. Sifat kekerasan as Quenching Tempering Tempering (QTT) versus as-Cast rata-rata
mengalami kenaikan. Nilai variasi temperatur tempering berpengaruh terhadap nilai
kekerasan. Semakin tinggi temperatur tempering menyebabkan nilai kekerasan yang
semakin rendah.
b. Semakin tinggi temperatur tempering menyebabkan nilai Yield Strength semakin rendah.
c. Semakin tinggi temperatur tempering menyebabkan nilai Tensile Strength semakin rendah.
d. Semakin tinggi temperatur tempering semakin tinggi nilai impak.
e. Semakin tinggi temperatur tempering maka nilai elongasi akan semakin tinggi.
Dari hasil pengujian, mekanikal properties pada material Low Alloy (A)/ Baja Chromium paduan
rendah, dapat disimpulkan keuletan dan ketangguhan berada optimal pada range temperatur tempering
195ºC sampai 210ºC, dimana nilai impak semakin tinggi dan nilai Tensile serta hardness masih pada
batas spesifikasi standard.