dc.description.abstract |
Biogas merupakan produk akhir dari degradasi anaerobik bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerobik dalam lingkungan dengan sedikit oksigen. Pada umumnya biogas terdiri atas gas metana (CH4) 50 sampai 70 persen, gas karbon dioksida (CO2) 30 sampai 40 persen, Hidrogen (H2) 5 sampai 10 persen, dan gas-gas lainnya dalam jumlah yang sedikit. Menurut Darnoko et al., (1993), TKKS memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi yaitu Sellulosa 62,45 %, Lignin sekitar 22,85 % dan Air 14, 7 %. Kandungan bahan organik tersebut sangat berpotensi besar untuk menghasilkan biogas.
Biogas sendiri dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti LPG untuk memasak dan bahan bakar genset untuk pembangkit listrik mandiri ataupun untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) yang telah dibangun di beberapa daerah. Selain itu, biogas lebih aman bagi bumi karena pembakarannya dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Karena berbagai keunggulannya, banyak negara maju kini meningkatkan penggunaan limbah cair atau padat untuk menghasilkan biogas dari sistem pengolahan limbah.
Pendirian pabrik ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan TKKS dari limbah industri pabrik menjadi bahan yang lebih berguna dan bernilai secara ekonomi, diawali dengan menghaluskan TKKS dalam Crusher kemudian dilakukan pencampuran dengan POME didalam Mixer setelah itu direaksikan dalam reaktor pada suhu 30ºC, sehingga didapat produk berupa metana, hidrogen sulfida, dan karbon dioksida. Pemurnian dilakukan didalam Scrubber kemudian diturunkan suhunya di Coooler menjadi 20ºC setelah itu dikeringkan di Adorpsi dryer kemudian produk disimpan di tangki produk setalah itu dialirkan ke generator untuk
menjadi listrik.
Pabrik Biogas ini direncakan akan didirikan di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, pada tahun 2025 dan beroprasi pada tahun 2026, dengan bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan Biogas ini adalah TKKS dan POME yang diperoleh dari perkebunan kelapa sawit di pelalawan riau. Dalam menunjang proses industri pabrik ini membutuhkan air sebanyak 3224,800 m³/jam bahan bakar 180 liter/hari dan kebutuhan listrik sebesar 208,640 kW/jam. Perusahaan ini berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dimana struktur organisasi yang dipakai adalah garis dan staf perusahaan ini di pimpin oleh direktur utama dengan jumlah karyawan sejumlah 133 orang
Hasil analisa terhadap aspek ekonomi diperoleh data sebagai berikut.
1.
Minimum payback period (MPP)
: 4 tahun 4 bulan
2. Net Cash Flow Present Value (NCF PV)
: Rp 2.397.792.718.196
3.
Total Modal Investasi (TCI)
: Rp 753.680.769.469,70
- Modal Sendiri (67,65%)
:Rp 669.862.716.454
- Pinjaman Bank (32,35%)
: Rp 260.000.000.000
4. Suku Bunga pertahun
: 8%
5.
Jangka waktu pinjaman
: 5 tahun (grace period 1 tahun)
6. Break Even Point (BEP) tahun pertama
: 49,93%
7.
Internal Rate on Return (IRR)
: 37,28%
Berdasarkan hasil analisa ekonomi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pabrik Pembuatan Biogas dari TKKS dan POME layak untuk didirikan. |
en_US |