DSpace Repository

ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP OPERATOR FINISHING DENGAN MENGGUNAKAN METODE NASA – TLX DAN WORK SAMPLING DI PT. PASSION ABADI KORPORA

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sudri, Ni Made
dc.contributor.author Aprillah, Dwi
dc.date.accessioned 2024-07-16T03:55:10Z
dc.date.available 2024-07-16T03:55:10Z
dc.date.issued 2022-07-27
dc.identifier.uri http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2169
dc.description Dosen Pembimbing : Ni Made Sudri en_US
dc.description.abstract Dalam segala jenis pekerjaan, penyesuaian beban kerja menjadi faktor yang sangat penting. Keseimbangan antara beban kerja mental dan fisik harus dijaga sehingga orang tersebut tidak merasa timpang dan akhirnya berdampak pada menurunnya produktivitas kerja, dan berkurangnya konsertrasi, cedera, dan lainnya. PT. Passion Abadi Korpora sebagai salah satu produsen indutri ritel perhiasan, setiap perusahaan harus memperhatikan keseimbangan beban kerja dari karyawannya. PT. Passion Abadi Korpora memiliki banyak departemen di dalamnya, walaupun tidak mudah dilakukan tetapi perusahaan harus mampu untuk menyeimbangkan kedua beban tersebut. Salah departemen yang juga terdapat ketidak seimbangan beban kerja yaitu Departemen produksi finishing. Untuk melakukan pengukuran beban kerja dapat menggunakan metode NASA-TLX pada beban kerja mental, untuk beban kerja fisik menggunakan metode Work Sampling yang kemudian menghasilkan besaran jumlah produktivitas yang optimal. Ada enam indikator pada metode NASATLX, yaitu kebutuhan mental, kebutuhan fisik, kebutuhan waktu, performansi kerja, tingkat frustasi, dan usaha fisik dan mental. Pada Departemen produksi finishing terdapat 20% untuk indikator performansi kerja, 7% untuk indikator kebutuhan waktu, 20% untuk indikator usaha fisik dan mental, 20% untuk indikator kebutuhan mental, serta masing-masing 13% untuk indikator kebutuhan fisik dan tingkat frustasi. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan jam kerja produktif yang tertinggi yang pertama adalah Nurman denganjam kerja 146 jam/bulan, kemudian diikuti oleh rahma purnomo 145 dengan jam/bulan, dan dwi rian s, andri andrianto dengan 144 jam/bulan. Hasil perhitungan tersebut bisa disebabkan karena padat nya pekerjaan dari operator yang jarang sekali ditemukan sedang menganggur saat dilakukan pengamatan selama 5 hari kerja 3. Ada 3 (tiga) faktor penyebab beban kerja mental yaitu kurangnya pelatihan dan pemahaman kerja bagi operator, manajemen waktu yang buruk dan lingkungan kerja yang kurang memadai. Hal yang paling dominan dirasakan oleh operator finishing di lantai produksi adalah tuntutan pekerjaan dari sudut pandang manusia. Karena tuntutan kerja yang diberikan perusahaan di sama ratakan antara karyawan baru dan karyawan lama. Untuk karyawan lama diberikan usulan penggunaan headphone agar tidak mengganggu konsetrasi terhadap karyawan baru. Selanjutnya usulan perbaikan yang dapat dilakukan oleh PT. Passion Abadi Korpora adalah dengan perancangan produk yaitu sebuah kotak yang dapat digunakan dalam pekerjaan finishing agar serpihan emas yang di kikir atau diamplas tidak berhamburan diatas meja dan dapat dikumpulkan untuk dilakukannya peleburan sehingga adanya retrund yang bisa mengurangi adanya susut gram emas. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Institut Teknologi Indonesia en_US
dc.subject NASA – TLX en_US
dc.subject Uji Sampling en_US
dc.subject Beban Kerja Fisik en_US
dc.subject Beban Kerja Mental en_US
dc.subject Produktivitas en_US
dc.subject Penyesuaian en_US
dc.title ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP OPERATOR FINISHING DENGAN MENGGUNAKAN METODE NASA – TLX DAN WORK SAMPLING DI PT. PASSION ABADI KORPORA en_US
dc.type Thesis en_US
dc.identifier.nidn NIDN0331126402
dc.identifier.nim NIM1131800050
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI26201#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account