Abstract:
Untuk meningkatkan produktivitas dan mempertahankan mutu menjadi fokus sebuah
industri manufaktur. PT. XYZ menerapkan total productive maintenance diharapkan
industri mampu menjaga dan memperbaiki kinerja mesin guna mencapai efisiensi dan
efektifitas. Mesin grinding menjadi mesin yang paling sering mengalami downtime dalam
produksi sehingga mempengaruhi efisiensi dan efektifitas. Oleh karena itu dilakukan
penelitian yang bertujuanuntuk mengetahui bagaimana kondisi pada maintenance dan
bagaimana tingkat efektivitas dari mesin grinding dan juga dapat memberikan
rekomendasi yang tepat untukmeningkatkan efektivitas pada mesin grinding. Dengan
menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness dan Six Big losses. Setelah
dilakukan penelitian,diperoleh nilai Availability Ratio sebesar 92%, Performance Ratio
sebesar 62%, Quality Ratio sebesar 95% dan Overall Equipment Efectiveness sebesar
54%. Hasil ini masih belum memenuhi standar world class yaitu 85%. Losses terbesar
yang menyebabkan rendahnya nilai OEE tersebut adalah Equipment Failure Losses.
Penyebab besarnya Losses itu sendiri terdiri dari berbagai macam faktor seperti faktor
mesin, manusia, lingkungan, dan material. Faktor mesin dan manusia merupakan faktor
yang paling dominan. Untuk mengurangi kerugian tersebut perusahaan harus melakukan
pemeliharaan sesuai dengan jadwal maintenance yang sudah ada. Devisi maintenance
harus melakuakan diskusi untuk membuat jadwal antara kegiatan maintenance dan
produksi. Perusahaan juga disarankan memberi pemahaman target produksi kepada
pekerja guna membangun motivasi pekerja. Kemudian perusahaan harus lebih
memperhatikan kenyamanan operator dalam bekerja sehingga kelelahan bisa dikurangi.