dc.description.abstract |
Sodium Carboxymethyl Cellulose yang biasa disingkat sebagai SCMC, digunakan
sebagai bahan pembantu (penunjang) diberbagai industri. SCMC digunakan sebagai garam
natrium dan merupakan bahan pengemulsi yang efektif. Pada beberapa produk pangan,
sebagian tergolong sebagai emulsi cair. Contoh dari produk-produk pangan emulsi tersebut
antara lain, yaitu saus, es krim, margarin, dan lain-lain. Pada industri makanan, SCMC
digunakan sebagai stabilizer, thickener, adhesive, dan emulsifier. Di industri deterjen, SCMC
berfungsi sebagai antireposisi kotoran pada industri farmasi, kosmetik, kertas, perekat, keramik,
deterjen, tekstil, dan oil refinery. Pada industri tekstil SCMC digunakan sebagai pengental tinta
bahan celupan. Produk SCMC yang lebih murni digunakan pada industri makanan dan farmasi
dimana diperlukan pengentalan, rheology control, penstabil emulsi, dan pengontrolan
kandungan air. Secara global, konsumsi SCMC paling tinggi pada industri deterjen. Pembuatan
SCMC dilakukan dengan dua reaksi yaitu alkalinasi dan karboksilasi. Pendirian pabrik ini
bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan tongkol jagung dari limbah industri pertanian
menjadi bahan yang lebih berguna dan bernilai secara ekonomi. Pabrik SCMC ini direncakan
akan didirikan di Kawasan Industri Tuban (KIT), Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur pada
tahun 2024 dan beroprasi pada tahun 2025, dengan bahan baku utama yang digunakan dalam
proses pembuatan SCMC ini adalah selulosa (C6H10O5)n yang digunakan pada pabrik ini akan
diolah dari tongkol jagung yang diperoleh dari perkebunan jagung di Jawa Timur, Indonesia,
NaOH 50% diperoleh dari PT. Pakerin, sodium monokloroasetat di impor dari negara India,
dan isopropyl alkohol diperoleh dari PT. Petronusa Timur, yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur. Dalam menunjang proses industri pabrik ini membutuhkan air sebanyak 21.94 m/jam
bahan bakar 80,45 kg/jam dan kebutuhan listrik sebesar 703,772 kW/jam. Perusahaan ini
berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dimana struktur organisasi yang dipakai adalah garis
dan staf perusahaan ini di pimpin oleh direktur utama dengan jumlah karyawan sejumlah 240
orang
Hasil analisa terhadap aspek ekonomi diperoleh data sebagai berikut.
1. Minimum payback period (MPP) : 3 tahun 9 bulan
2. Net Cash Flow Present Value (NCF PV) : Rp 1.550.000.000.000
3. Total Modal Investasi (TCI) : Rp 590.000.000.000
- Modal Sendiri (67,65%) : Rp 400.000.000.000
- Pinjaman Bank (32,35%) : Rp 190.000.000.000
4. Suku Bunga pertahun : 8%
5. Jangka waktu pinjaman : 5 tahun (grace period 1 tahun)
6. Break Even Point (BEP) tahun pertama : 54,50%
7. Internal Rate on Return (IRR) : 39,06%
Berdasarkan hasil analisa ekonomi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pabrik
Pembuatan Sodium Carboxymethyl Cellulose (NaCMC) dari Tongkol Jagung layak untuk
didirikan. |
en_US |