Abstract:
Di era industri saat ini, perkembangan industri kimia khususnya di Indonesia terus
mengalami peningkatan konsumsi setiap tahunnya serta kualitas. Beberapa industri kimia
yang dimaksud adalah industri makanan, farmasi, kimia, dan kosmetik. Dalam hal ini,
peningkatannya adalah permintaan bahan baku kimia, bahan baku industri dan tenaga
kerja akan meningkat. Propylene glycol (1,2-propadienol) adalah senyawa turunan dari
propilen yang memiliki rumus kimia C3H8O2 dan merupakan pelarut penting untuk
senyawa aromatik pada industri konsentrat perasa, dapat menghasilkan konsentrat perasa
kualitas tinggi dengan biaya yang rendah. Kebutuhan propilen glikol telah meningkat
dalam beberapa tahun terakhir, terutama propilen glikol industri. Saat ini belum ada satu
pun perusahaan di Indonesia yang memproduksi bahan ini, sehingga seluruh kebutuhan
industri dalam negeri masih bergantung pada pasokan impor. Dalam pendirian pabrik
propilen glikol diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Pabrik tersebut akan dibangun di Gresik, Jawa Tengah, dengan luas 36.000 m2
dan
kapasitas produksi 25.000 ton per tahun. Kontruksi akan dimulai pada awal tahun 2024
dan mulai beroperasi pada tahun 2025. Proses yang digunakan di pabrik propilen glikol
dari gliserol dan hidrogen adalah hidrogenolisis gliserol menggunakan campuran katalis
CuO:ZnO:SiO2 dengan perbandingan 50:40:10 (EP 2 281 795 A1). Bahan baku gliserol
dan hidrogen direaksikan dengan perbandingan 1:5,2 dalam fixed bed multitube reactor
dengan campuran CuO:ZnO:SiO2 pada 220°C dan 29,61 atm untuk menghasilkanpropilen glikol dengan konversi 99,80% gliserol. Utilitas ini membutuhkan 87.049,64
kg/jam air dari Air Kawasan Industri JIIPE, listrik 25,69 kWh dari PT. PLN (Persero)
UP3 dan bahan bakar 3.474,75 liter/hari dari PT. Pertamina Patra Niaga Gresik
memproduksi propilen glikol.
Perusahaan ini berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dimana struktur organisasi
yang digunakan adalah garis dan staff. Perusahaan dipimpin oleh seorang direktur utama
dengan jumlah karyawan sebanyak 246 orang. Dari hasil analisa ekonomi yang telah
dilaukan diperoleh:
1. Dalam pembangunan pabrik yang dilakukan selama dua tahun dimulai pada awal
tahun 2024, sehingga pabrik dapat beroperasi pada tahun 2025
2. Total Modal Investasi : Rp. 1.192.678.627.121
- Modal Pribadi (70%) : Rp. 834.723.927.121
- Pinjaman Bank (30%) : Rp. 357.954.700.000
3. Suku bunga pertahun : 8,00 %
4. Jangka waktu pinjaman : 5 tahun (grace period 1 tahun)
5. Break Even Point (BEP) tahun pertama : 64,5 %
6. Internal Rate of Return (IRR) : 32,93 %
7. Minimum Payback Period (MPP) : 4 tahun 3 bulan 2 hari
Berdasarkan hasil analisa ekonomi di atas dan didukung oleh perekonomian Indonesia
yang stabil dan berkembang, maka pabrik propilen glikol dengan kapasitas 25.000 ton
per tahun layak untuk didirikan.