Abstract:
Seiring pesatnya pembangunan infrastruktur dalam bidang transportasi dan
gedung yang saat ini mengalami kemajuan, membuat faktor alam kurang
diperhatikan sehingga dampak dari itu aclalah kurangnya daerah resapan air yang
dapat menyebabkan genangan air bahkan banjir saat hujan turun. karena
kurangnya perhatian terhadap resapan alam sekitar pengunaan beton konvensional
yang terus meningkat mengakibatkan lopisan kedap air semakin luas, sehingga air
hujan tidak: dapat berinfiltrasi ke dalam tanah dan mengakibatkan limpasan
permukaan (surface runoff) menjadi lebih besar.
Namun pada penelitian ini penulis melakukan percobaan dengan menggunakan
silica fume sebagai bahan penambah pada campuran beton porous itu sendiri.
Dengan benda uji berbentuk silinder berdiameter I5cm dan tinggi 30cm.
Persentase variasi silica fume 6%, 7%, 8% dan 9%. Dengan rasio perbandingan
semen krikil 1:4 dan FAS 0,40. Untuk pengujian permeabilitas dengan variasi
persentase pencampuran pasir sebesar 0% (mix design tanpa pasir). Adapun
jumlah benda uji total yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 45
benda uji dan untuk pengujian pada penelitian beton porous ini yaitu pengujian
kuat tarik belah. Pengujian kuat Tarik belah clan penyerapan dilakukan pada umur
beton 7, 14 dan 28 hari. Hasil dari penelitian ini kuat tarik optimum beton porous
dengan penambahan variasi persentasi silica fume terdapat pada variasi persentase
rata-rata penambahan 6% silica fume pada perbandingan umur beton 7 hari (0.58
Mpa), 14 hari (0.64 Mpa), dan 28 hari (0.84 Mpa). Oleh karena itu kuat tarik
beton porous dengan penambahan variasi persentasi silica fume tidak mengalami
kenaikan terhadap kuat tarik beton normal dan penambahan silica fume tidak
berpengaruh positif terhadap kuat tarik beton porous.