Abstract:
Penggunaan material tambahan scbagai bahan campuran dalam pembuatan
beton semakin berkembang. Material yang digunakan juga semakin bervariasi,
tergantung pada hasil yang diharapkan. Indonesia yang mcrupakan ncgara dengan
tingkat curah hujan yang cukup tinggi, dan terkadang curah hujan kerap
menimbulkan gangguan berupa genangan, seiring berkembangnya zaman
teknologi untuk mengatasi genangan air tersebut terus berkembang dari berbagai
bidang, salah satunya adalah beton berpori. Belon berpori yang menjadi salah satu
solusi dalam konstruksi perkerasan jalan dan merupakan produk yang dapat
dikatakan berhasil dalam memenuhi harapan sebagai konstruksi yang ramah
lingkungan Beton merupakan komposisi utama dalam suatu pembangunan di
Indonesia, seiring berkembangnya waktu teknologi untuk penggunaan beton terus
berkembang dan digunakan untuk berbagai kepentingan di indonesia salah
satunya pada perkerasan suatu jalan. Perkerasan beton berpori merupakan salah
satu bentuk perkembangan infrastruktur yang tepat dalam mendukung
pembangunan pengembangan lahan dan penanganan aliran permukaan sekaligus
membantu menjawab persoalan tersebut. Bentuk beton berpori yang berongga
rongga menyebabkan kuat lentur beton berpori relatif rendah, sehingga
dibutuhkan penelitian untuk mencari peningkatan kualitas kuat lentur beton
berpori.
Pembuatan sampel benda uji beton berpori berbentuk persegi panjang
15x15x60 cm, dengan perbandingan proporsi campuran semen dan agregat kasar
menggunakan perbandingan 1 :4, 1:5 dan 1 :6. Faktor air semen 0.4, dengan
percampuran variasi serat ijuk sebanyak 0%; 1%; 1,5%; 2% dan 2,5%. dari berat
semen dengan variasi panjang 50mm. Dan dibuat beton tanpa serat sebagai
pembandingCarnpuran beton berpori yang mencapai kuat lentur kemudian dihasilkan
dari hasil uji lab, dengan percampuran dan metode pembuatan beton yang
dikerjakan. Hasil kuat lentur dengan campuran serat ijuk 2% didaptkan nilai
perbandingan 1 :4 dengan kuat lentur optimum adalah 1,56 MPa.