DSpace Repository

PRA-RANCANGAN PABRIK KOLAGEN DARI SISIK IKAN NILA DENGAN KAPASITAS 1.000 TON/TAHUN

Show simple item record

dc.contributor.advisor Marsudi, Sidik
dc.contributor.advisor Mutiara, Dilla Rousvirga
dc.contributor.author Winahyu, Muhammad Zaim
dc.date.accessioned 2023-11-09T03:27:42Z
dc.date.available 2023-11-09T03:27:42Z
dc.date.issued 2023-06-19
dc.identifier.uri http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/1800
dc.description Dosen pembimbing I : Sidik Marsudi; Dosen pembimbing II : Dilla Rousvirga Mutiara en_US
dc.description.abstract Kolagen berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata “kolla” yang artinya bersifat lekat atau menghasilkan pelekat. Kolagen adalah protein dengan struktur berserat yang merupakan komponen utama matriks ekstraseluler suatu organisme hidup yang berjumlah 25-30% dari total protein dan berperan penting dalam menjaga integritas struktur biologis beberapa jaringan. Pemanfaatan ekstrak kolagen diantaranya untuk industri kosmetik, farmasi (penyembuh luka), dan makanan karena kolagen memiliki sifat daya tarik (tensile strength) yang tinggi, antigenisitas rendah, dan biokompatibilitas yang baik. Produksi kolagen dalam negeri sendiri sampai saat ini masih belum optimal. Data menyebutkan, bahwa pada tahun 2003 Indonesia masih mengimpor lebih dari 6200 ton kolagen dengan harga per gramnya mencapai kurang lebih 1 $ US. Salah satu bahan baku alternatif potensial yang dapat digunakan sebagai pembuatan kolagen adalah Sisik dari Ikan Nila. Senyawa organik pada sisik ikan terdiri dari 40-90% dan selebihnya merupakan kolagen. Saat ini sisik ikan dapat diperoleh dari limbah buangan penjualan ikan atau perusahaan perngolahan ikan, khususnya perusahaan pembekuan yang mengolah produknya dalam bentuk frozen scaleoff. Kebutuhan kolagen difokuskan untuk industri kosmetik yang sedang berkembang sangat pesat. Dengan kebutuhan kolagen untuk bahan baku kosmetik sebesar 6%, sehingga penentuan kapasitas produksi kolagen dari sisik ikan nila didapat untuk bahan baku kosmetik adalah sebesar 1.000 ton/tahun. Rencananya pabrik kolagen dari sisik ikan nila ini akan di didirikan di kecamatan Tugu, Semarang, Jawa Tengah. Lokasi ini diperoleh karena berdekatan dengan sumber bahan baku yang berasal dari PT. Aquafarm Nusantara. Bahan baku yang digunakan berupa sisik ikan nila dengan kapasitas bahan baku mencapai 4000 ton/tahun. Pembuatan kolagen dilakukan dengan menggunakan metode Kolagen Larut Asam, yang diekstraksi dengan Asam Asetat 1 M dengan kurun waktu tertentu, pada temperatur ruang dan tekanan 1 atm. Perusahaan ini berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dipimpin oleh seorang direktur utama dengan jumlah karyawan 136 orang. Berdasarkan analisa kelayakan ekonomi yang dilakukan total modal yang dibutuhkan (TCI) sebesar Rp. 306.344.343.638,55 dengan komposisi permodalan 60% modal sendiri dan 40% pinjaman bank. Periode minimum pengembalian modal (MPP) didapatkan sebesar 4 tahun 9 bulan 2 hari, sehingga investasi kembali sebelum umur pabrik mencapai 10 tahun dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 30,3% yang lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (10%) dan total nilai laju alir kas bersih (NCF PV) pada bunga 10% sebesar Rp. 477.182.821.530,-. Dapat disimpulkan bahwa perancangan pabrik gelatin dari kulit ikan nila yang akan didirikan ini layak (feasible). en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Institut Teknologi Indonesia en_US
dc.subject Kolagen en_US
dc.subject Sisik Ikan Nila en_US
dc.subject Larut Asam en_US
dc.title PRA-RANCANGAN PABRIK KOLAGEN DARI SISIK IKAN NILA DENGAN KAPASITAS 1.000 TON/TAHUN en_US
dc.type Thesis en_US
dc.identifier.nidn NIDN0317036603
dc.identifier.nim NIM1141700013
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI24201#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account