Abstract:
PT. Jinwoo Engineering Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
manufaktur. Proses pembuatan produk mulai dari biji plastik yang diolah
menggunakan mesin extruder untuk menghasilkan produk jadi yaitu lembaran ABS
(ABS Sheet). Setelah melakukan pengamatan masih banyak terjadinya produk
defect yang terjadi dilantai produksi ABS Sheet karena berbagai macam faktor.
Persentase defect pada produk ABS Sheet yaitu bintik 55%, m/ikan 16%, belang
12%, kotor 12%, dan l/size 5%. Pengendalian kualitas adalah suatu sistem dan
kegiatan yang dilakukan untuk menjamin suatu standar kualitas tertentu sesuai
dengan spesifikasi yang direncanakan. Dengan menggunakan metode statistical
quality control (SQC) dan failure mode and effect analysis (FMEA). Analisis yang
dilakukan pada jenis cacat bintik terdapat faktor yang mempengaruhi yaitu faktor
mesin, faktor material, dan faktor manusia. Berdasarkan penilaian yang dilakukan
menggunakan metode FMEA dengan menghitung nilai risk priority number (RPN).
Adapun faktor yang terjadi pada jenis cacat bintik yaitu faktor mesin : settingan
mesin yang tidak sesuai dan kurangnya perawatan mesin dengan nilai RPN 180,
faktor material : kotoran yang terbawa saat pencampuran material dengan nilai RPN
120, dan faktor manusia : operator kurang fokus dan teliti dengan nilai RPN 80.
Setelah mengetahui faktor kegagalan selanjutnya melakukan perbaikan untuk
mengurangi terjadinya kegagalan, seperti melakukan pemeriksaan mesin dan
menyusun SOP perawatan mesin, melakukan pengecekan terhadap material,
malakukan pengarahan dan pengawasan yang lebih ketat.
