Abstract:
Propylene Glycol merupakan senyawa kimia dengan rumus molekul C3H8O2
dengan nama IUPAC 1,2-Propanediol. Senyawa ini mempunyai sifat jernih, kental, cair,
sedikit berbau, sedikit pahit, dan mempunyai tekanan uap rendah. Propylene Glycol
mempunyai banyak kegunaan, diantaranya sebagai dasar dalam produksi antifreeze, pelarut
dalam cairan deterjen dan cat manufaktur, serta digunakan sebagai bahan pengawet atau
pelarut dalam industri makanan, bahan pelembut atau pelembab dalam industri kosmetik,
dan aditif dalam industri farmasi. Propylene Glycol memiliki peluang pasar yang besar
sehingga kebutuhan Propylene Glycol selalu meningkat setiap tahunnya. Namun, sampai
saat ini belum ada satupun pabrik di Indonesia yang memproduksi Propylene Glycol,
sehingga seluruh kebutuhan untuk industri dalam negeri masih mengandalkan impor. Oleh
karena itu, peluang pendirian pabrik Propylene Glycol ini sangat bagus untuk memenuhi
kebutuhan dalam dan luar negeri. Pabrik direncanakan dibangun di Gresik, Jawa Timur,
dengan kapasitas 20.000 ton/tahun dan mulai beroperasi pada tahun 2026. Pembuatan
Propylene Glycol menggunakan dua reaktor fixed bed multitube. Propylene Glycol yang
dihasilkan berasal dari tahapan dehidrasi gliserol menjadi asetol dan hidrogenasi asetol
menjadi Propylene Glycol. reaksi dalam reaktor dehidrasi berlangsung dalam fase cair-gas
pada suhu 220ᵒC dan 3,9 atm, sedangkan reaksi pada reaktor hidrogenasi berlangsung
dalam fasa cair gas pada suhu 220ᵒC dan 26 atm. Propylene Glycol yang masih terdapat
impurities dimurnikan pada unit distilasi, sehingga didapat produk Propylene Glycol
dengan kemurnian sebesar 99,9%. Dari hasil analisa kelayakan ekonomi didapat nilai
Internal Rate of Return (IRR) sebesar 33%, dengan jumlah net cash flow at present value
sejumlah Rp. 1.857.607.059.940. Diperkirakan Minimum Payback Period (MPP) terjadi setelah 4 tahun 11 bulan. Dengan hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa pabrik
Propylene Glycol layak untuk didirikan (feasible).