Abstract:
Isopropil Miristat merupakan salah satu bahan baku produk kecantikan dan perawatan
kulit. Isopropil Miristat biasa digunakan sebagai emollient dan pelarut bahan-bahan non polar
di industri kosmetik. Jumlah kebutuhan Isopropil Miristat di Indonesia diproyeksikan
mencapai 11187,59 ton hingga tahun 2025. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, saat ini industri kosmetik di dalam negeri
jumlahnya mencapai lebih dari 760 perusahaan. Hal ini tentunya membuka peluang untuk
didirikannya pabrik Isopropil Miristat. Pabrik Isopropil Miristat ini diharapkan dapat
membuka lapangan pekerjaan baru, memenuhi kebutuhan domestik serta menambah devisa
negara.
Pabrik Isopropil Miristat ini dirancang dengan kapasitas 10.000 ton/tahun. Pendirian
pabrik direncanakan berlokasi di Kota Belawan, Sumatera Utara. Proses produksi pada
pabrik ini berlangsung secara semicontinue dengan sistem batch pada proses esterifikasi dan
sistem continue pada unit proses lainnya.
Bahan baku utama yang digunakan adalah Asam Miristat dan Isopropil Alkohol
dengan katalis Asam Sulfat pekat. Proses produksi diawali dengan pembentukan Isopropil
Miristat melalui proses esterifikasi pada reaktor batch yang berlangsung selama 6 jam.
Kemudian dilanjutkan dengan proses pencucian. Campuran antara Isopropil Miristat dan
bahan lainnya dipisahkan dengan menggunakan decanter berdasarkan massa jenis dan
kepolarannya. Campuran Isopropil Alkohol sisa reaksi dan air sebagai produk bawah decanter
dipisahkan dengan menggunakan kolom distilasi untuk menghasilkan Isopropil Alkohol 70%
yang kemudian dijual sebagai produk samping dari pabrik ini. Kelebihan Asam Miristat sisareaksi yang ikut terbawa bersama Isopropil Miristat sebagai produk atas dari decanter
dipisahkan dengan menggunakan kolom distilasi. Isopropil Miristat yang telah terpisah
selanjutnya mengalami proses purifikasi dengan menggunakan finishing agent. Cake yang
dihasilkan dari proses purifikasi ini dipisahkan dengan menggunakan belt filter press dan
filtratnya ditampung sebagai produk utama hasil produksi yaitu Isopropil Miristat dengan
konsentrasi 93%. Asam Miristat sisa reaksi yang sebelumnya telah dipisahkan menggunakan
kolom distilasi dialirkan kembali menuju reaktor untuk proses produksi Isopropil Miristat
yang selanjutnya.
Kebutuhan air sebagai salah satu unit utilitas dalam pabrik ini berasal dari Sungai
Belawan dengan kebutuhan 35,64 m
3
/jam untuk start up dan 1,72 m
3
/jam untuk proses
continue pada unit utilitas. Kebutuhan listrik berasal dari PT PLN mencapai 5369,47
kWh/hari serta kebutuhan bahan bakar solar berasal dari PT Pertamina sebesar 2044 liter/hari.
Perusahan ini berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang
direktur utama dengan jumlah karyawan 120 orang. Berdasarkan analisis ekonomi yang telah
dilakukan, diperoleh:
1. Total Capital Investment = Rp. 945.387.939.367,-
2. Pinjaman bank = Rp. 210.000.000.000,-
Suku bunga = 10,25%
Periode pinjaman = 10 tahun
3. Break Even Point tahun pertama = 57,74%
4. Minimum Payment Periode = 6 tahun 5 bulan 2 hari
5. Internal Retun Ratio = 20,72%
Maka dapat disdimpulkan bahwa pabrik Isopropil Miristat ini layak untuk didirikan