dc.description.abstract |
Caprylyl Glycol merupakan salah satu bahan baku produk kecantikan dan
perawatan kulit. Caprylyl Glycol biasa digunakan sebagai hair conditioning dan
pelembab kulit. Jumlah kebutuhan Caprylyl Glycol di Indonesia di proyeksikan
sebesar 1442.30 ton hingga tahun 2025. Berdasarkan data pertumbuhan industry
kimia, farmasi, dan obat tradisional termasuk kosmetik tumbuh 5.59% (BPS kuartal
I -2020). Hal ini tentunya membuka peluang untuk didirikannya pabrik Caprylyl
Glycol. Pabrik Caprylyl Glycol ini diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan
baru, memenuhi kebutuhan kosmetik serta menambah devisa negara.
Pabrik Caprylyl Glycol ini di rancang dengan kapasitas 1.500 ton/tahun.
Pendirian pabrik direncanakan berlokasi di Kota Cilegon, Banten. Proses produksi
pada pabrik ini berlangsung secara semi batch dengan sistem batch pada proses
Transesterifikasi dan sistem continue pada unit proses lainnya.
Bahan baku yang digunakan adalah 1-Octene, Asam Formiat, Hidrogen
Peroksida, Ethanol dengan katalis Benzene Sulfonic Acid. Proses produksi diawali
dengan pembentukan Senyawa epoksida yaitu 1,2-epoxyoctane dalam reaktor batch
pertama yang berlangsung selama 9 jam. Selanjutnya dilakukan proses
Transesterifikasi dengan perlakuan penambahan ethanol serta katalis benzene
sullfonic acid dalam reaktor batch kedua selama 3 jam. Kemudian untuk
mendapatkan produk caprylyl glycol dalam kemurnian 98% dilakukan pemisahan
dari komponen lain dengan bantuan Menara destilasi. Untuk limbah dihasilkan campuran air dan ethanol yang akan diserahkan pada pihak ketiga untuk dikelola
lebih lanjut.
Kebutuhan air sebagai salah satu unit utilitas dalam pabrik ini berasal dari
sungai citerum dengan total kebutuhan air 12.552 m3/jam pada unit utilitas.
Kebutuhan listrik berasal dari PLTU Suralaya mencapai 2497.24 kWh/hari serta
kebutuhan bahan bakar solar berasal dari PT Pertamina sebesai 6486.01 liter/hari.
Perusahaan ini berbadan hukum Persero Terbatas ( PT) yang dipimpin oleh
seorang direktur utama dengan jumlah karyawan 120 orang. Berdasarkan analisis
ekonomu yang telah dilakukan, maka diperoleh :
1. Total Capital investment = Rp. 980.372.979.756,-
2. Pinjaman bank = Rp. 140.000.000.000,-
Suku Bunga = 10.25 %
Periode Peminjaman = 5 tahun
3. Break Event Point tahun pertama = 67,94%
4. Minimum Payment Periode = 3 tahun 2 bulan
5. Internal Return Ratio = 43,13%
Maka dapat disimpulkan bahwa pabrik Caprylyl Glycol ini layak untuk
didirikan. |
en_US |