Abstract:
Masalah yang sering terjadi pada perusahaan industri adalah masalah produksi. Salah satu cara
penekanan biaya produksi adalah dengan menekan persediaan bahan baku seminimal mungkin agar
menghasilkan persediaan yang optimal. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara
menentukan dan mengendalikan persediaan bahan baku agar mencapai hasil yang optimal yaitu
dengan cara menggunakan metode EOQ. Berdasarkan metode pengendalian persediaan bahan baku
menurut kebijakan perusahaan adalah jumlah pembelian rata-rata bahan baku sebesar 87.177 kg.
Total biaya persediaan (TC) sebesar Rp1.340.488.786. Persediaan penyelamat atau safety stock
sebesar 33,750 kg dan dengan menggunakan metode EOQ, untuk kuantitas pembelian yang optimal
sebesar 17,005 kg. Total biaya persediaan (TC) sebesar Rp 449.321.942. Persediaan penyelamat atau
safety stock sebesar 55,409. Perbandingan antara pengendalian persediaan bahan baku menurut
metode kebijakan perusahaan dengan metode EOQ adalah perhitungan dengan menggunakan
kebijakan perusahaan diperolehsebesar Rp 1.340.488.786. Sedangkan dengan menggunakan metode
EOQ diperoleh sebesar Rp 449.321.942. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh selisih sebesar Rp
891.166.944. PT. Star Comgistic Indonesia perlu meninjau ulang mengenai kebijakan tentang
pembelian bahan baku yang selama ini dilakukan, yang terbukti kurang ekonomis.sehingga dapat
diambil kesimpulan dengan menggunakan metode EOQ biaya yang dibutuhkan perusahaan untuk
persediaanbahan baku lebih efektif dan efisien.