DSpace Repository

PROGRAM PENELITIAN KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DANPENGABDIAN MASYARAKAT BERBASIS HASIL PENELLITIAN DAN PURWARUPA PTS

Show simple item record

dc.contributor.author Leonita, Shinta
dc.date.accessioned 2023-04-04T08:20:36Z
dc.date.available 2023-04-04T08:20:36Z
dc.date.issued 2021-12-27
dc.identifier.uri http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/1498
dc.description.abstract Proses produksi Kacang sangria skala rumah tangga di kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tengarang Selatan belum memiliki standar proses yang baku. Namun cita rasa kacang sangria ini sangat spesifik, memiliki aroma khas sangrai, dan rasa gurih yang berbeda dengan kacang yang diolah dengan menggunakan oven. Namun proses kritis yang perlu dicermati, yaitu sanitasi selama proses produksi dan teknologi penyangraian, karena factor kelelahan tenaga penyangrai dapat menghasilkan kacang gosong yang jumlahnya mencapai rata-rata 19%. Sementara ini, penggunaan tenaga manusia, menjadi andalan untuk menentukan kapan penyangraian itu berakhir. Untuk mengurangi persentase hasil kacang sangrai yang gosong diciptakan penggoreng sangrai semi mekanik. Sosialisasi teknologi penyangraian dalam proses produksi kacang sangrai yang baik, pendampingan, serta penyerahan alat sangrai semi mekanik untuk proses produksi kacang sangria telah dilakukan. Oleh karena itu, dalam tulisan ini dibahas kondisi sanitasi selama proses produksi dan kerja alat sangrai semi mekanik yang telah diproduksi dan telah disumbangkan kepada kelompok Pengusaha kecil Kacang sangrai di kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tagerang Selatan. Metode yang digunakan adalah uji langsung alat sangria untuk produksi kacang sangria di laboratorium Institut Teknologi Indonesia dan di Kelurahan Keranggan, serta pendampingan cara penggunaan alat. Alat sangria terbuat dari stainless steel dengan diameter 100cm yang dilengkapi dengan pengaduk yang digerakkan dengan motor electric mampu menyangrai secara otomatis dengan waktu tertentu akan menghasilkann transfer panas yang homogeny dengan media pasir yang tidak dirubah sesuai aslinya ke materi kacang tanah yang disangrai. Uji coba yang sudah dilakukan di laboratorium dan di lapangan menunjukkan bahwa rendemen gosong turun menjadi 5%-10%. Uji sensori dari produk yang dihasilkan dibandingkan dengan penyangraian manual menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata, bahkan nilai sensori penampilan, (warna kacang sangrai) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan cara penyangraian yang manual. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA en_US
dc.title PROGRAM PENELITIAN KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DANPENGABDIAN MASYARAKAT BERBASIS HASIL PENELLITIAN DAN PURWARUPA PTS en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account