Abstract:
Proses produksi Kacang sangria skala rumah tangga di kelurahan Keranggan,
Kecamatan Setu, Kota Tengarang Selatan belum memiliki standar proses yang baku.
Namun cita rasa kacang sangria ini sangat spesifik, memiliki aroma khas sangrai, dan rasa
gurih yang berbeda dengan kacang yang diolah dengan menggunakan oven. Namun
proses kritis yang perlu dicermati, yaitu sanitasi selama proses produksi dan teknologi
penyangraian, karena factor kelelahan tenaga penyangrai dapat menghasilkan kacang
gosong yang jumlahnya mencapai rata-rata 19%. Sementara ini, penggunaan tenaga
manusia, menjadi andalan untuk menentukan kapan penyangraian itu berakhir. Untuk
mengurangi persentase hasil kacang sangrai yang gosong diciptakan penggoreng sangrai
semi mekanik. Sosialisasi teknologi penyangraian dalam proses produksi kacang sangrai
yang baik, pendampingan, serta penyerahan alat sangrai semi mekanik untuk proses
produksi kacang sangria telah dilakukan. Oleh karena itu, dalam tulisan ini dibahas
kondisi sanitasi selama proses produksi dan kerja alat sangrai semi mekanik yang telah
diproduksi dan telah disumbangkan kepada kelompok Pengusaha kecil Kacang sangrai di
kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tagerang Selatan. Metode yang digunakan
adalah uji langsung alat sangria untuk produksi kacang sangria di laboratorium Institut
Teknologi Indonesia dan di Kelurahan Keranggan, serta pendampingan cara penggunaan
alat. Alat sangria terbuat dari stainless steel dengan diameter 100cm yang dilengkapi
dengan pengaduk yang digerakkan dengan motor electric mampu menyangrai secara
otomatis dengan waktu tertentu akan menghasilkann transfer panas yang homogeny
dengan media pasir yang tidak dirubah sesuai aslinya ke materi kacang tanah yang
disangrai. Uji coba yang sudah dilakukan di laboratorium dan di lapangan menunjukkan
bahwa rendemen gosong turun menjadi 5%-10%. Uji sensori dari produk yang
dihasilkan dibandingkan dengan penyangraian manual menunjukkan hasil yang tidak
berbeda nyata, bahkan nilai sensori penampilan, (warna kacang sangrai) jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan cara penyangraian yang manual.