Abstract:
Kegiatan perawatan mesin sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran proses
produksi. Kurangnya perawatan akan mengakibatkan mesin mengalami breakdown, hal
ini akan menghambat kelancaran proses produksi. Untuk itu, diperlukan keadaan mesin
yang handal dengan melakukan perencanaan perawatan mesin yang baik. Penelitian ini
dilakukan di PT Aventis Pharma Jakarta Site. Perusahaan ini bergerak dibidang industri
farmasi. Jika terjadi breakdown machine akan berdampak pada proses produksi, saat ini
perencanaan perawatan mesin di PT Aventis Pharma belum berjalan optimal karena
masih terjadinya breakdown pada saat proses produksi berlangsung. Saat ini perusahaan
sudah menerapkan preventive maintenance dalam melakukan perawatan mesin secara
rutin. Untuk mengurangi breakdown, maka penelitian ini menggunakan metode lean
maintenance untuk meminimasi waste saat dilakukannya kegiatan perawatan. Hasil
penelitian ini menunjukkan mesin paling kritis yaitu mesin Uhlmann B1240 dengan
komponen kritis yaitu emboss station, dengan distribusi Weibull didapatkan MTTF
selama 10777,482 menit. Dan pada aktivitas perawatan dengan Maintenance Value
Stream Mapping sehingga meningkatkan maintenance effectivity sebanyak 1,59% yang
sebelumnya %maintenance effectivity sebesar 22,22% menjadi 23,81%. Masalah
pemeliharaan juga berkaitan dengan umur ekonomis mesin karena biaya pemeliharaan
akan cenderung meningkat seiring dengan waktu pemakaian mesin. Karna itu penelitian
ini juga memperhitungkan nilai sisa dan juga depresiasi mesin, dan disimpulkan bahwa
mesin Uhlmann B1240 dapat dipertimbangkan sebagai alternatif untuk dibeli kembali
jika perusahaan akan meningkatkan produksi khsusunya pada proses blistering.