Abstract:
Dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif, sebuah perusahaan dituntut untuk
menciptakan produktivitas yang semakin meningkat. Salah satu cara untuk melakukan proses produksi
yang efisien, yaitu dengan melakukan penyeimbangan lintasan produksi. Permasalahan yang terjadi di
perusahaan ini adalah keseimbangan lini produksi yang belum optimal. Lini efisiensi lintasan produksi
benang jenis ULTHT19 30 pada kondisi awal sebesar 36,17% dan total waktu menganggurnya sebesar
7986,97 menit dengan jumlah stasiun kerja sebanyak 14 stasiun. Rendahnya nilai efisiensi dan
tingginya waktu menganggur ini menggambarkan bahwa telah terjadi ketidakseimbangan lintasan
produksi pada lintasan produksi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menentukan lintasan produksi
dan stasiun kerja yang optimal dengan menggunakan metode Ranked Positional Weight yang dapat
meningkatkan lini efisiensi hingga menjadi 63,30% dengan total waktu menganggur turun menjadi
2624,22 menit dan jumlah stasiun kerja berkurang menjadi 8 stasiun. Sedangkan dengan metode
Kilbridge-Wester Heuristic dapat meningkatkan lini efisiensi menjadi 74.42%, menurunkan waktu
menganggur menjadi 1730,41 menit dan jumlah stasiun kerja berkurang menjadi 7 stasiun.
Rekomendasi untuk perusahaan yaitu dengan menerapkan metode Kilbridge-Wester Heuristic tersebut
untuk menyeimbangkan lintasan produksi benang jenis ULTHT19 30.
