dc.description.abstract |
Polychloroprene merupakan jenis polimer sintetis yang menjadi bahan baku untuk
pembuatan sarung tangan dan masker. Polychloroprene ini belum diproduksi di Indonesia dan
masih mengandalkan sektor impor dalam memenuhi kebutuhannya. Konsumsi
Polychloroprene di Indonesia diproyeksikan mencapai 18.581 ton hingga tahun 2025.
Kebutuhan dunia akan Polychloroprene pun terus meningkat hingga 340.902 ton di tahun
2025. Hal ini menjadi peluang untuk mendirikan pabrik Polychloroprene dalam mengurangi
kebutuhan impor dan menambah devisa negara melalui ekspor.
Pabrik Polychloroprene ini dirancang dengan kapasitas 25.000 ton per tahun. Bahan
baku yang digunakan pada Polychloroprene ini yaitu 1,3 Butadiena, gas Chlorine, dan NaOH.
Pabrik ini direncanakan untuk dibangun di Cilegon, Provinsi Banten. Adapun pabrik ini
dibangun dengan 2 unit plant, yaitu plant monomer yang dioperasikan secara kontinyu dan
plant polimerisasi yang dioperasikan secara batch setiap 10 jam.
Proses pada plant monomer ini diawali dengan menggunakan bubble reactor untuk
mereaksikan 1,3 Butadiena dan gas Chlorine membentuk Dichlorobutena. Sisa reaktan dan
dichlorobutena dipisahkan dengan distilasi, dan selanjutnya dichlorobutena yang terdiri dari
3,4 dichlorobutena dan 1,4 dichlorobutena dipisahkan secara isomerik dengan distilasi kedua.
Adapun 1,4 Dichlorobutena dialirkan menuju fluidized bed untuk diisomerisasikan
membentuk 3,4 dichlorobutena. 3,4 dichlorobutena yang diperoleh kemudian direaksikan
dengan NaOH membentuk Chloroprene. Chloroprene yang telah terbentuk ini kemudian
dipisahkan dari sisa reaktan dan pengotor, kemudian dialirkan menuju unit polimerisasi.
Reaksi polimerisasi terjadi selama 10 jam. Polychloroprene yang terbentuk kemudian di
filtrasi, dan dikeringkan menggunakan freeze dryer selama 20 jam.
Pabrik ini memerlukan unit utilitas berupa air, listrik dan bahan bakar. Kebutuhan air
berasal dari Sungai Cidanau meliputi 643,92 m3
/jam saat start-up, dan 20,22 m3
/jam saat
kontinyu. Kebutuhan listrik berasal dari PT PLN Banten mencapai 47160 kW/hari. Kebutuhan
bahan bakar solar berasal dari PT Pertamina Cilacap sebesar 4,16 m3
/hari.
Perusahaan ini berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dimana struktur organisasi
yang dipakai adalah garis dan staf. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur utama
dengan jumlah karyawan 173 orang. Dari hasil analisa ekonomi diperoleh
1. Total Capital Investment = Rp 1,8Trilliun
2. Pinjaman bank = Rp 748 Milyar
Suku bunga = 10%
Periode pinjaman = 10 tahun
3. Break Even Point tahun pertama = 50%
4. Minimum Payment Periode = 4 tahun 8 bulan 27 hari
5. Internal Return Ratio = 33,5%
Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan, dapat disimpulkan pabrik
Polychloroprene ini layak untuk didirikan (feasible). |
en_US |