DSpace Repository

PRA-RANCANGAN PABRIK POLYCHLOROPRENE DARI BUTADIENA DENGAN KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN

Show simple item record

dc.contributor.advisor Yuli Amalia Husnil
dc.contributor.advisor Sri Handayani
dc.contributor.author Setyonadi, Indraprasta
dc.contributor.author Maulana, Mohammad Rizqi
dc.date.accessioned 2021-11-29T04:05:53Z
dc.date.available 2021-11-29T04:05:53Z
dc.date.issued 2021-09-22
dc.identifier.uri http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/1077
dc.description Dosen Pembimbing I: Yuli Amalia Husnil ; Dosen Pembimbing II: Sri Handayani ; Dosen Penguji I: Aniek Sri Handayani ; Dosen Penguji II: Agam Duma Kalista Wibowo ; Dosen Penguji III: Linda Aliffia Yoshi en_US
dc.description.abstract Polychloroprene merupakan jenis polimer sintetis yang menjadi bahan baku untuk pembuatan sarung tangan dan masker. Polychloroprene ini belum diproduksi di Indonesia dan masih mengandalkan sektor impor dalam memenuhi kebutuhannya. Konsumsi Polychloroprene di Indonesia diproyeksikan mencapai 18.581 ton hingga tahun 2025. Kebutuhan dunia akan Polychloroprene pun terus meningkat hingga 340.902 ton di tahun 2025. Hal ini menjadi peluang untuk mendirikan pabrik Polychloroprene dalam mengurangi kebutuhan impor dan menambah devisa negara melalui ekspor. Pabrik Polychloroprene ini dirancang dengan kapasitas 25.000 ton per tahun. Bahan baku yang digunakan pada Polychloroprene ini yaitu 1,3 Butadiena, gas Chlorine, dan NaOH. Pabrik ini direncanakan untuk dibangun di Cilegon, Provinsi Banten. Adapun pabrik ini dibangun dengan 2 unit plant, yaitu plant monomer yang dioperasikan secara kontinyu dan plant polimerisasi yang dioperasikan secara batch setiap 10 jam. Proses pada plant monomer ini diawali dengan menggunakan bubble reactor untuk mereaksikan 1,3 Butadiena dan gas Chlorine membentuk Dichlorobutena. Sisa reaktan dan dichlorobutena dipisahkan dengan distilasi, dan selanjutnya dichlorobutena yang terdiri dari 3,4 dichlorobutena dan 1,4 dichlorobutena dipisahkan secara isomerik dengan distilasi kedua. Adapun 1,4 Dichlorobutena dialirkan menuju fluidized bed untuk diisomerisasikan membentuk 3,4 dichlorobutena. 3,4 dichlorobutena yang diperoleh kemudian direaksikan dengan NaOH membentuk Chloroprene. Chloroprene yang telah terbentuk ini kemudian dipisahkan dari sisa reaktan dan pengotor, kemudian dialirkan menuju unit polimerisasi. Reaksi polimerisasi terjadi selama 10 jam. Polychloroprene yang terbentuk kemudian di filtrasi, dan dikeringkan menggunakan freeze dryer selama 20 jam. Pabrik ini memerlukan unit utilitas berupa air, listrik dan bahan bakar. Kebutuhan air berasal dari Sungai Cidanau meliputi 643,92 m3 /jam saat start-up, dan 20,22 m3 /jam saat kontinyu. Kebutuhan listrik berasal dari PT PLN Banten mencapai 47160 kW/hari. Kebutuhan bahan bakar solar berasal dari PT Pertamina Cilacap sebesar 4,16 m3 /hari. Perusahaan ini berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dimana struktur organisasi yang dipakai adalah garis dan staf. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur utama dengan jumlah karyawan 173 orang. Dari hasil analisa ekonomi diperoleh 1. Total Capital Investment = Rp 1,8Trilliun 2. Pinjaman bank = Rp 748 Milyar Suku bunga = 10% Periode pinjaman = 10 tahun 3. Break Even Point tahun pertama = 50% 4. Minimum Payment Periode = 4 tahun 8 bulan 27 hari 5. Internal Return Ratio = 33,5% Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan, dapat disimpulkan pabrik Polychloroprene ini layak untuk didirikan (feasible). en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Institut Teknologi Indonesia en_US
dc.title PRA-RANCANGAN PABRIK POLYCHLOROPRENE DARI BUTADIENA DENGAN KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN en_US
dc.type Thesis en_US
dc.identifier.nidn NIDN0329078402
dc.identifier.nidn NIDN0315106501
dc.identifier.nim NIM1141700007
dc.identifier.nim NIM1141700040
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI24201#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account