Abstract:
Kualitas merupakan faktor kunci dalam menentukan pertumbuhan,
perkembangan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Perusahaan yang
mampu bersaing yaitu perusahaan yang mempunyai proses bisnis yang berkualitas
tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, salah satu
konsep peningkatan kualitas yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan konsumen
dengan mengurangi tingkat cacat produk dengan menggunakan metode six sigma.
Untuk mengetahui perusahaan memiliki nilai sigma yang baik atau tidak maka
dilakukan perhitungan DPMO (Defect Per Million Oportunities) sebesar 17.892
terhadap produk Piston Valve Screw. Sedangkan untuk nilai sigma yang diperoleh
CV. Raisan Abadi Tangerang memiliki rata – rata sebesar 3,60. Dari hasil
perhitungan yang dilakukan menggunakan diagram pareto didapatkan hasil yang
berfokus pada 2 jenis defect yaitu, ukuran minus dan burry dengan persentase
ukuran minus 47,23 % dan burry sebesar 23,94 %.
Untuk mengatasi masalah tersebut dianalisa dengan menggunakan diagram
sebab akibat (fishbone), setelah diketahui penyebab terjadinya defect dilakukan
analisa untuk mengetahui akar masalah yang ada dengan menggunakan tabel
FMEA (Failure Modes and Effect Analyze) dan didapatkan nilai RPN. Kemudia
dipilih nilai RPN tertinggi untuk dilakukan perbaikan dengan table APFM (Action
Planning for Failure Modes), untuk defect ukuran minus perbaikannya berupa:
dilakukan pelatihan untuk pekerja secara berkala dan selalu berkordinasi kepada
leader mengenai drawing produk dan membuat check sheet untuk melakukan
perawatan pada mesin secara terjadwal, sedangkan defect burry berupa:
Pengecekan kembali produk sebelum disimpan, Membuat check sheet untuk
melakukan perawatan pada mesin secara terjadwal dan Pengecekan kembali pada
saat ingin menggunakan pahat bubut. dari data yang didapatkan maka menjadi
tolak ukur untuk melakukan perbaikan hingga mencapai standar perusahaan kelas
dunia.