Abstract:
Pembangunan berorientasi transit merupakan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat di perkotaan dan memaksimalkan penggunaan transportasi publik yang terintegrasi dengan fungsi lainnya. Hal ini didasari oleh penggunaan lahan yang belum efektif dan permasalahan kemacetan yang belum terselesaikan. Salah satu penerapan pembangunan berorientasi transit yaitu Transit HUB. Transit HUB merupakan sarana perpindahan tempat satu dengan lainnya dalam skala besar dengan memiliki efektif dan efesien yang tinggi serta sebagai sarana koneksi dan interaksi sosial suatu kawasan (Vanessa, 2011). Dengan adanya Transit HUB diharapkan dapat mengimplementasikan konsep Transit Oriented Development untuk dapat merespon permasalahan kemacetan dan perkotaan yang terdapat pada lokasi perancangan. Pada karya tulis ini, metode yang digunakan meliputi metode pengumpulan data dan metode analisis perancangan. Metode pengumpulan data dengan cara pengkajian pustaka, pengkajian preseden dan survei tapak. Sedangkan metode analisis dengan cara metode analisis H.E.C.T.T.E.A.S dan metode analisis Urban Contexts. Maka hasil dari analisa tersebut dapat menyelesaikan permasalahan dan menciptakan konsep perancangan yang dapat diterapkan pada Transit HUB. Perancangan Transit HUB di Stasiun Cawang bertujuan memberikan integrasi antar moda transportasi publik dan menjadi sarana transisi di perkotaan. Sehingga diharapkan dalam mendukung mobilisasi yang terjadi di perkotaan.