dc.description.abstract |
Startup atau perusahaan rintisan selalu berfokus pada pertumbuhan perusahaan yang cepat, sehingga sangat bergantung pada dana investor namun juga dapat mengirangi resiko kehilangan dana pribadi apabila perusahaannya bangkrut. Walau pertumbuhan Startup di Indonesia cukup pesat, jumlah ideal yang dibutuhkan masih sangat kurang, 90% startup di Indonesia gagal bertahan akibat kurangnya dana dan pengalaman. Guna meningkatkan jumlah startup yang berkualitas, para bibit startup harus di bimbing dan dilatih oleh profesional melalui fasilitas inkubasi startup dan juga program akselerasi startup. Tujuannya adalah menjembatani pertemuan antara para startup yang sudah siap dengan para investor yang sedang mencari tempat berinvestasi. Permasalahan lain adalah masyarakat sendiri yang belum terfasilitasi secara maksimal oleh program pendanaan, pendidikan, dan pelatihan starup yang ada. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan arsitektur yang atraktif, interaktif, dan kolaboratif untuk menarik dan memperkenalkan masyarakat, startup, dan investor satu sama lain melalui suatu fasilitas yang kemudian disebut sebagai Pusat Inkubasi dan Akselerasi Startup. |
en_US |