Abstract:
Pada sistem tenaga listrik tidak lepas dari adanya gangguan hubung singkat yaitu satu fasa ke tanah atau tiga fasa yang dapat menimbulkan arus gangguan yang besar sehingga dapat merusak peralatan kelistrikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa arus hubung singkat yang di dapat jika terjadi gangguan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan simulasi arus hubung singkat tiga fasa menggunakan bantuan software ETAP 16.0.0. Berdasarkan dengan pertimbangan perhitungan hubung singkat, maka penulis melakukan simulasi dengan menggunakan 3 skenario, skenario 1 ketika jaringan transmisi terhubung dengan 3 sumber, yaitu PLTGU Muara Karang, GITET Gandul, GITET Duri Kosambi. Skenario ke 2 dimana jaringan transmisi hanya terhubung dengan 2 sumber, yaitu PLTGU Muara Karang dan GITET Gandul. Dan Skenario ke 3 jaringan transmisi terhubung dengan PLTGU Muara Karang dan GITET Duri Kosambi. Hasil dari simulasi dengan 3 skenario ini mendapatkan arus hubung singkat terbesar yang di dapat mencapai 48.51 kA pada GI Duri Kosambi di skenario ke-1. Pada skenario ke-2 arus hubung singkat yang di dapat yaitu 41.52 kA pada GI Gandul. Pada skenario ke-3 arus hubung singkat yang terbesar di dapat yaitu 38.02 kA pada GI Duri Kosambi. Dari 3 skenario yang dilakukan, arus hubung singkat terbesar terjadi pada skenario ke-1 yaitu 48.51 kA. Hasil yang di dapat cukup besar, tetapi masih lebih kecil dari breaking capacity dari setiap GI yaitu sebesar 50kA. Dari hasil analisa breaking capacity pada tiap GI masih bisa menahan arus hubung singkat yang terjadi meskipun mendekati kapasistas maksimal breaking capacity.
