Abstract:
Munculnya pandemi virus corona mengakibatkan perubahan cara berkomunikasi yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka menjadi komunikasi dalam jaringan internet atau online. Komunikasi dalam jaringan memiliki beberapa ancaman, salah satunya adanya pihak yang tidak dikenal dapat melihat informasi yang dikirim maupun diterima. Kriptografi dapat digunakan sebagai solusi dalam meningkatkan keamanan informasi dalam berkomunikasi dalam jaringan. Kriptografi adalah ilmu yang menangani bagian desain algoritma pada proses enkripsi dan dekripsi. Pada proses enkripsi dan dekripsi dibutuhkan kunci rahasia yang sulit ditebak, sehingga pihak tidak dikenal tidak dapat melihat informasi yang sebenarnya. Urutan bilangan acak dapat digunakan sebagai kunci, karena sulit ditebak. Terdapat dua jenis penghasil bilangan acak, yaitu true random number generator dan pseudorandom number generator. Tugas akhir ini membahas perbandingan kinerja kedua jenis penghasil bilangan acak dalam menghasilkan urutan bilangan acak yang dapat digunakan dalam kriptografi berkas audio. Algoritma pseudorandom number generator yang digunakan adalah blum blum shub yang menggunakan perhitungan matematis dalam menghasilkan bilangan acak, sedangkan algoritma true random number generator yang digunakan adalah self-generated true random number generator yang menggunakan berkas yang dienkripsi sebagai sumber entropi dalam menghasilkan urutan bilangan acak. Algoritma XOR cipher digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi berkas audio. Kedua berkas kunci yang ebrisi urutan bilangan acak yang dihasilkan oleh kedua jenis penghasil bilangan acak diuji dengan pengujian statistik frequency (monobit) yang menghasilkan bahwa penghasil bilangan acak dengan metode pseudorandom number generator algoritma blum blum shub dapat menghasilkan urutan bilangan acak yang lebih baik tingkat acaknya dibandingkan dengan self-generated true random number generator.