Abstract:
Pondok Pesantren Assa’adah berada di Komplek Perumahan Puri Serpong 1
Kelurahan Setu Kec. Setu Kota Tangerang Selatan. Jenjang pendidikan yang dikelola
Pondok Pesantren Assa’adah adalah SMP Islam, SMA Islam dan MD Mu’allimin yang
menggunakan kurikulum nasional yang dipadukan dengan penguasaan kitab kuning dan
tahfiz Qur’an. Saat ini, jumlah santri yang mengikuti pendidikan di Pesantren Assa’adah
berjumlah 164 santri yang terdiri atas 88 santriwan dan 76 santriwati dengan jumlah
guru/ pendidik sebanyak 40 orang. Selain kurikulum nasional yang dipadukan dengan
kurikulum agama (penguasaan kitab kuning dan tagfiz Qur’an), Pesantren Assa’adah juga
mengajarkan pendidikan ekstrakurikuler kewirausahaan kepada seluruh santrinya sebagai
bekal ketrampilan hidup (lifeskill) setelah lulus dan bermasyarakat nanti.
Keberadaan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi mengalami
pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota
Tangerang Selatan (2018), jumlah kendaraan bermotor roda dua di Kota Tangerang
Selatan sebanyak 631. 784 unit, sedangkan di wilayah Kecamatan Setu sebanyak 55,420
unit. Melihat kondisi tersebut, potensi dan peluang usaha jasa cuci kendaraan bermotor
sangat prospektif. Kegiatan pelatihan ini bertujuan membangun dan mengembangkan
potensi usaha cuci kendaraan bermotor oleh para santri di lingkungan Pesantren
Assa’adah. Sehubungan dengan masih diberlakukannya kondisi PPKM di wilayah Kota
Tangerang Selatan, maka kegiatan pelatihan diselenggarakan selama satu hari (8 jam)
yang terdiri atas teori (15%) dan praktek (85%) yang dilaksanakan di kelas (teori),
sedangkan praktek pembuatan sabun/ shampoo dilaksanakan di Laboratorium Teknik
Kimia dan praktek cuci kendaraan dilaksanakan di Laboratorium Otomotif, ITI. Dengan
mempertimbangkan protokol kesehatan secara ketat, kegiatan pelatihan hanya diikuti
oleh 9 (Sembilan) orang peserta.
Dari hasil evaluasi pelaksanaan pelatihan telah terjadi peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan peserta sekitar 75% berdasarkan nilai hasil pre-test dan post-test. Secara
umum, pelaksanaan pelatihan berupa materi pelatihan mendapat nilai rata-rata 4,4 (skala
1-5), instruktur/ fasilitator mendapat nilai rata-rata 4,3 (skala 1-5), sarana dan prasarana
mendapat nilai rata-rata 4,6 (skala 1-5). Peserta sangat antusias selama mengikuti
pelatihan dari awal hingga akhir, terutama kegiatan praktek pembuatan sabun/ shampoo
dan cuci kendaraan roda dua.