DSpace Repository

Model Sambungan untuk Struktur Lantai Panggung Bambu sebagai Alas Tidur Pengungsi

Show simple item record

dc.contributor.author Ridzqo, Intan Findanavy
dc.contributor.author Rochimah, Estuti
dc.contributor.author Upa, Verdy Ananda
dc.date.accessioned 2021-09-09T08:15:53Z
dc.date.available 2021-09-09T08:15:53Z
dc.date.issued 2021-08
dc.identifier.uri http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/813
dc.description LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN DANA INTERNAL PERGURUAN TINGGI: Dana Pengembangan Penelitian Perguruan Tinggi Institut Teknologi Indonesia Nomor Surat Tugas 058/ST-PLT/PRPM-PP/ITI/V/2021 en_US
dc.description.abstract Berbagai bencana melanda hampir di seluruh wilayah Indonesia belakangan ini. Penanganan pertama terhadap masyarakat yang terdampak bencana, umumnya, adalah dengan menempatkan masyarakat pada suatu area yang relatif paling aman terhadap bencana susulan, seperti tanah yang datar dan terletak paling tinggi. Dalam area pengungsian, pengungsi tidur beralaskan dengan alas terpal seadanya. Tak ayal, kelembaban dari uap air pada permukaan tanah, genangan air hujan yang meresap di tanah membasahi alas tidur ini pada musim kemarau, atau bahkan bahaya masuknya hewan-hewan tanah, seperti ular, justru bisa menjadi bencana lain yang mengancam kesehatan dan keselamatan. Tenda pengungsian seharusnya dapat menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat yang terdampak bencana. Untuk itu, rancangan tenda pengungsian perlu dikembangkan untuk dapat memenuhi aspek-aspek tersebut. Menanggapi kondisi permasalahan dan kebutuhan tersebut, arsitektur tradisional di Indonesia sebenarnya telah mengajarkan kepada kita, yaitu dengan lantai panggung. Rancangan konstruksi panggung dimaksudkan untuk menghindari ancaman hewan-hewan tanah, kenaikan air laut dan sebagai ruang udara untuk mengalirkan termal. Sebagai suatu struktur yang bersifat sementara, pengembangan rancangan lantai untuk tenda pengungsian dapat menggunakan material yang dapat ditemukan di sekitar lokasi bencana. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan bahan yang dapat langsung diperoleh sehingga meminimalisasi waktu tunggu kiriman bantuan. Namun, konstruksi bambu secara tradisional memerlukan waktu yang relatif lama dan membutuhkan keahlian ketukangan yang spesifik. Untuk mendirikan ruang pengungsian sementara yang cepat dan mudah, serta dapat dikerjakan oleh masyarakat umum, diperlukan suatu model sambungan pada konstruksi lantai panggung tersebut. Berbagai rancangan model sambungan konstruksi bambu modern pun telah banyak berkembang, seiring dengan kemudahan alat pembuatnya, yiatu digital printing. Banyak penelitian telah memanfaatkan teknologi tersebut, namun pemanfaatannya untuk menghasilkan solusi yang dapat membantu kebutuhan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana belum banyak dilakukan. Penelitian ini akan menghasilkan suatu model sambungan yang dibuat dengan teknik digital printing yang akan dimanfaatkan pada suatu struktur bambu yang difungsikan sebagai lantai panggung untuk alas tidur di tenda pengungsian. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Institut Teknologi Indonesia en_US
dc.subject Sambungan en_US
dc.subject Struktur Bambu en_US
dc.subject Lantai Panggung en_US
dc.subject Digital Printing en_US
dc.subject Pengungsian en_US
dc.title Model Sambungan untuk Struktur Lantai Panggung Bambu sebagai Alas Tidur Pengungsi en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account