Abstract:
Berbagai bencana melanda hampir di seluruh wilayah Indonesia belakangan ini.
Penanganan pertama terhadap masyarakat yang terdampak bencana, umumnya,
adalah dengan menempatkan masyarakat pada suatu area yang relatif paling aman
terhadap bencana susulan, seperti tanah yang datar dan terletak paling tinggi.
Dalam area pengungsian, pengungsi tidur beralaskan dengan alas terpal seadanya.
Tak ayal, kelembaban dari uap air pada permukaan tanah, genangan air hujan
yang meresap di tanah membasahi alas tidur ini pada musim kemarau, atau
bahkan bahaya masuknya hewan-hewan tanah, seperti ular, justru bisa menjadi
bencana lain yang mengancam kesehatan dan keselamatan. Tenda pengungsian
seharusnya dapat menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan menjadi
kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat yang terdampak bencana. Untuk
itu, rancangan tenda pengungsian perlu dikembangkan untuk dapat memenuhi
aspek-aspek tersebut. Menanggapi kondisi permasalahan dan kebutuhan tersebut,
arsitektur tradisional di Indonesia sebenarnya telah mengajarkan kepada kita,
yaitu dengan lantai panggung. Rancangan konstruksi panggung dimaksudkan
untuk menghindari ancaman hewan-hewan tanah, kenaikan air laut dan sebagai
ruang udara untuk mengalirkan termal.
Sebagai suatu struktur yang bersifat sementara, pengembangan rancangan lantai
untuk tenda pengungsian dapat menggunakan material yang dapat ditemukan di
sekitar lokasi bencana. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan bahan
yang dapat langsung diperoleh sehingga meminimalisasi waktu tunggu kiriman
bantuan. Namun, konstruksi bambu secara tradisional memerlukan waktu yang
relatif lama dan membutuhkan keahlian ketukangan yang spesifik. Untuk
mendirikan ruang pengungsian sementara yang cepat dan mudah, serta dapat
dikerjakan oleh masyarakat umum, diperlukan suatu model sambungan pada
konstruksi lantai panggung tersebut. Berbagai rancangan model sambungan
konstruksi bambu modern pun telah banyak berkembang, seiring dengan
kemudahan alat pembuatnya, yiatu digital printing. Banyak penelitian telah
memanfaatkan teknologi tersebut, namun pemanfaatannya untuk menghasilkan
solusi yang dapat membantu kebutuhan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana
belum banyak dilakukan. Penelitian ini akan menghasilkan suatu model
sambungan yang dibuat dengan teknik digital printing yang akan dimanfaatkan
pada suatu struktur bambu yang difungsikan sebagai lantai panggung untuk alas
tidur di tenda pengungsian.