Abstract:
Kaya tulis ini membahas tentanng perancangan hotel konvensi dengan pendekatan arsitetur ekologis di Kota Tangerang Selatan.
Menurut Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Eddy Wahyu mengatakan bahwa Kota Tangerang Selatan dinilai sangat potensial untuk pengembangan wisata Meeting, incentive, Conference and Exhibition (MICE). Pasalnya di Kota Tangerang Selatan terdapat cukup banyak perusahaan asing, sekolah asing hingga warga asingnya sendiri sehingga pemerintah berharap Kota Tangerang Selatan dapat mengembangkan wisata MICE. Namum untuk merealisasikannya perlu sarana dan prasarana yang mendukung seperti fasilitas gedung pertemuan yang bertaraf internasional. Walaupun saat ini hotel yang menyediakan Wisata MICE masih sangat minim. Perkemabngan bisnis yang semakin pesat membuat persaingan yang ketat juga begitupun dengan hotel yang semaikin berkembang sesuai dengan kebutuhanya salah satunya dengan mengahadirkan hotel konvensi yang dapat bersinergi dengan lignkunganya. Dengan menggunakan penerapan arsitektur ekologis kepada bangunan hotel konvensi maka bangunan yang ramah lingkungan dapat tercicpta. untuk dapat mewujudkan perancangan tersebut maka dapat dilakukan penelitian dengan modete kuantitatif dan kulaitatif untuk studi kasus yaitu Arosa Hotel yang datanya di peroleh melalui pengamatan langsung di lapangan. Hasil dari analisis penelitian studi kasus tersebut berupa pola sirkulasi yang baik dan fasad yang dapat berbengaruh kenyamanan di dalam bangunan.