STRATEGI PENATAAN WATERFRONT SEBAGAI KAWASAN PARIWISATA DI SUNGAI CISADANE KOTA TANGERANG

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan untuk memperoleh devisa. Kawasan waterfront Sungai Cisadane Kota Tangerang dapat dikembangkan karena berada di posisi yang strategis, hal ini dapat menarik minat pengunjung untuk mengunjungi kawasan waterfront. Menurut Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang 2012-2032, Kawasan waterfront Sungai Cisadane Kota Tangerang diperuntukan sebagai pengembangan wisata alam dan rekreasi di Sungai Cisadane. Kawasan waterfront Sungai Cisadane ini mempunyai komponen pariwisata seperti terdapatnya 18 atraksi yang dapat menarik minat pengunjung, dilengkapi dengan moda transportasi yang cukup, dilengkapi dengan fasilitas berupa sarana dan prasarana pendukung pariwisata serta dinaungi oleh kelembagaan formal dan non formal. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara merumuskan strategi dalam penataan waterfront yang diperuntukan sebagai kawasan pariwisata dan upaya apa yang harus dilakukan dalam pengembangan pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat strategi penataan kawasan waterfront di Sungai Cisadane yang meliputi Kecamatan Karawaci, Kecamatan Tangerang dan Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang sebagai kawasan pariwisata. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan SWOT. Hasil akhir dari penelitian ini adalah lahirnya tema dan strategi penataan waterfront Sungai Cisadane Kota Tangerang. Tema penataan waterfront dibagi menjadi 3 zona yaitu zona inti pariwisata, zona history dan zona camping area. Sedangkan strategi penataan waterfront terbagi menjadi 11 strategi diantaranya yaitu meningkatkan atraksi yang ada di kawasan waterfront, meningkatkan aksesibilitas, meningkatkan media promosi, pengembangan pariwisata kawasan waterfront dengan menyediakan fasilitas, menambahkan indikator smart tourism, melakukan penataan pada sisi kiri sungai, penambahan ornamen berupa alarm pada debit air, pembuatan turap untuk persampahan, mengevaluasi atraksi yang ada agar dapat dikemas lebih menarik dan terjadwal, menambahkan paket wisata untuk menarik minat pengunjung dan penambahan ornamen berupa kanopi pada pedestrian.