Abstract:
ABSTRAK
Transformator adalah peralatan yang berfungsi penting dalam sistem ketenagalistrikan. Tranformator berfungsi sebagai penurun taraf tegangan dalam sistem distribusi. Di Indonesia transformator didesain pada suhu lingkungan 20oC hingga 30oC. Perbedaan beban dan suhu lingkungan dapat mempengaruhi suhu dari transformator. Pembebanan pada transformator nilainya selalu berubah tergantung dari permintaan konsumen. Pembebanan mengakibatkan panas pada kumparan dan oli transformator yang dapat meningkatkan suhu transformator. Suhu yang terlalu panas pada transformator dapat menyebabkan penuaan isolasi pada transformator yang berakibat pada susut umur transformator. Penelitian ini dilakukan pengamatan dan analisis dengan mengetahui kinerja transformator pada 24 jam operasi. Dalam penelitian ini dibuat perbandingan kinerja suhu transformator unit 1 PLTU Banten 3 Lontar OMU pada 24 jam operasi dengan batas aman menurut Publikasi IEC yaitu 98oC. Penelitian ini membandingkan bagaimana hubungan antara beban, suhu lingkungan dan suhu Hotspot transformator unit 1 PLTU Banten 3 Lontar OMU pada 24 jam operasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada transformator unit 1 PLTU Banten 3 Lontar OMU didapatkan bahwa pada 24 jam operasi, suhu Hotspot masih dibawah batas aman 98oC. Susut umur transformator unit 1 PLTU Banten 3 Lontar OMU pada 24 jam operasi diperoleh 0,00483% atau 12 jam 42 menit, nilai tersebut masih dalam batas susut umur normal yang ditetapkan oleh Publikasi IEC yaitu 0,0137% atau 36 jam. Sisa umur transformator unit 1 PLTU Banten 3 Lontar OMU diperoleh 16,653 tahun.