Abstract:
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Banjir dapat
menyebabkan berbagai kerugian, contohnya kerugian materiil, serta korban jiwa. Tingkat
kesiapsiagaan masyarakat yang rendah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
tingginya angka kerugian pasca bencana alam banjir. Seiring perkembangan zaman,
berbagai macam informasi kini dapat diakses melalui smartphone. Pada Tugas Akhir ini,
dirancang sebuah prototipe yang berfungsi untuk monitoring banjir melalui aplikasi di
smartphone, khususnya Android. Prototipe ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
mewakili suatu wilayah pantauan yang meliputi 1 sungai dan 2 titik evakuasi. Prototipe
digunakan sebagai simulasi pemantauan secara realtime ketinggian dan status air di
sungai, di titik evakuasi 1 dan di titik evakuasi 2. Hardware alat menggunakan NodeMCU
ESP8266 V2 sebagai mikrokontroler untuk mengolah data, sensor ultrasonik HC-SR04P
untuk membaca ketinggian air dan LCD 16X2 untuk menampilkan status koneksi
NodeMCU ke internet, serta informasi ketinggian dan status air di setiap titik. Status
ketinggian air sungai dibagi menjadi 5 level, yakni aman, waspada, bahaya, potensi banjir,
dan banjir. Status ketinggian air di titik evakuasi 1 dan 2 dibagi menjadi 4 level, yakni
tidak ada evakuasi, aman, waspada, dan banjir. Data yang telah diolah oleh NodeMCU
dikirimkan ke Firebase. Kemudian, aplikasi yang dirancang menggunakan MIT App
Inventor 2 akan membaca informasi wilayah pantauan melalui Firebase, lalu
menampilkannya. Secara keseluruhan, ketiga sensor ultrasonik memiliki : |%E| rata-rata
sebesar 2,15%, rata-rata standard deviasi 0,013, serta gradien dan korelasi determinasi
mendekati 1. NodeMCU dapat mengolah data dari sensor ultrasonik sesuai dengan yang
diharapkan. Aplikasi mampu menampilkan informasi yang sesuai dengan hasil
pengolahan data oleh NodeMCU.