Abstract:
Energi alternatif pengganti minyak bumi kini menjadi salah satu pertimbangan energi masa depan, salah
satu energi alternatif adalah biodiesel. Dalam pembuatan biodiesel diperlukan katalis yang baik untuk
menunjang proses pembuatan biodiesel melalui proses hidrogenasi parsial. Proses hidrogenasi parsial
diperlukan untuk meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel. Katalis heterogen yang digunakan dalam proses
peningkatan stabilitas oksidasi biodiesel adalah katalis Pt-Rh-Pd yang disupport oleh γ-Al2O3. Senyawa γ-Al2O3
yang tersedia di pasaran sebagai produk komersial umumnya belum dalam bentuk nanopartikel dan fasa
tunggal. Padahal ukuran nanopartikel sangat penting untuk mencegah terjadinya porositas sedangkan fasa
tunggal diperlukan agar kinerja Pt-Rh-Pd yang akan diimpregnasi ke dalam γ-Al2O3 mempunyai kinerja yang
baik untuk proses hidrogenasi tanpa diganggu oleh adanya fasa pengotor. Oleh karena itu dalam penelitian ini
akan dilakukan sintesis γ-Al2O3 dengan metode sol-gel. Dengan metode sol-gel diharapkan menghasilkan γAl2O3 dalam bentuk nanopartikel dan fasa tunggal, sehingga dapat mensupport katalis Pt-Rh-Pd yang akan
memiliki kemurnian tinggi. Pada penelitian ini prekursor yang digunakan adalah alumunium nitrat
[Al(NO3)3.9H2O] dan ammonium nitrat, NH4OH yang akan dilarutkan dalam Aquabidestilat. Pengadukan
dilakukan di atas hot plate pada suhu 70 – 80°C sampai terbentuk gel kemudian dilakukan pengeringan pada
suhu 90 °C. Temperatur kalsinasi dan sintering diketahui dengan melakukan uji TGA/DTA terhadap gel yang
terbentuk dan diperoleh hasil bahwa proses kalsinasi dilakukan pada temperatur 345 o
C selama 3 jam, dan
proses sinter dilakukan pada temperatur 450o
C, 500o
C, 550o
C selama 5 jam. Serbuk alumina yang dihasilkan
dikarakterisasi dengan difraksi sinar-X (XRD) untuk mengkonfirmasi fasa yang terbentuk, Particle Size Analyzer
(PSA) untuk mengetahui ukuran partikel dan Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk mengetahui morfologi
butir. Dengan menggunakan metode sol-gel dan proses sinter pada 500o
C selama 5 jam diperoleh alumina
serbuk dengan ukuran partikel yang paling kecil pada skala nanometer sebesar 84.5 nm tanpa adanya fasa
pengotor. Morfologi Kristal yang diperoleh dari analisis SEM berbentuk agregat dengan ukuran yang belum
homogen dan masih terlihat adanya aglomerisasi.